Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mengenaskan, 3 SD di Magetan ini Tak Dapat Siswa Baru Tahun ini, Satu Sekolah Hanya Punya 1 Murid

Fenomena kekurangan peserta didik baru kembali terjadi di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Magetan. 

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
SEPI PEMINAT - Kondisi bangunan SDN Jomblang menjadi perhatian utama karena dalam beberapa tahun terakhir nyaris tidak memiliki murid aktif. Pada tahun ajaran baru sekolah tersebut kembali tidak mendapatkan murid 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – Fenomena kekurangan peserta didik baru kembali terjadi di sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Magetan

Sebanyak tiga sekolah dilaporkan tak dapat murid, pada tahun ajaran baru. 

Sekolah tak dapat murid tersebut adalah SDN Bangsri 1 di Kecamatan Ngariboyo, SDN Mojorejo 2 di Kecamatan Kawedanan, dan SDN Jomblang di Kecamatan Takeran. 

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Magetan, Irawan mengungkapkan, dari ketiga sekolah itu, SDN Jomblang menjadi perhatian utama karena dalam beberapa tahun terakhir nyaris tidak memiliki murid aktif.

“Sudah beberapa tahun SDN Jomblang hanya punya satu siswa. Tahun ini murid itu pun mengajukan pindah, jadi praktis tidak ada siswa yang tersisa,” ujar Irawan, Jumat (18/7/2025).

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Truk Pick Up Tabrak Pohon di Magetan, Kondisi Kendaraan Ringsek, 1 Tewas di TKP

Dirinya menambahkan, akibat tidak adanya siswa baru maupun siswa aktif di kelas bawah, SDN Jomblang tidak bisa menyelenggarakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ini. 

"Berbeda dengan SDN Mojorejo 2 dan SDN Bangsri 1 yang masih memiliki siswa kelas 2, sehingga MPLS tetap dilaksanakan meski tanpa kehadiran siswa baru," imbuhnya

Secara umum, lanjut Irawan, Penerimaan Murid Baru tahun ajaran 2025/2026 di jenjang SD masih mencatatkan total 4.353 siswa, yang tersebar di 385 satuan pendidikan dan 395 rombongan belajar. Di tingkat SMP, tercatat 5.286 siswa diterima di 39 sekolah negeri, dengan total 165 rombongan belajar.

Meski angka tinggi, banyak sekolah gagal memenuhi kapasitas rombel secara ideal. Hanya sekitar 25 SD dan 8 SMP negeri yang mencapai jumlah maksimal dalam satu rombongan belajar.

“Kapasitas rombel tiap sekolah tidak sama, tergantung kondisi dan daya tampungnya. Yang jadi kendala adalah sebaran siswa yang tidak merata,” lanjut Irawan.

Baca juga: Operasi Patuh Semeru 2025 Dimulai 14 Juli, Ini 7 Pelanggaran yang Jadi Prioritas di Magetan

Menanggapi situasi ini, Dindikpora Magetan  menjalin komunikasi intensif dengan kepala sekolah serta tokoh masyarakat di wilayah terdampak. Tujuannya untuk mencari solusi jangka panjang agar sekolah tetap bisa eksis.

“Kami ajak sekolah berbenah. Harus lebih terbuka terhadap kebutuhan masyarakat, salah satunya lewat penguatan kegiatan ekstrakurikuler agar menarik minat orang tua dan siswa,” tuturnya.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat menghindarkan sekolah-sekolah dari risiko penutupan, sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan dasar negeri.

"Khususnya sekolah di wilayah wilayah yang mengalami penurunan jumlah siswa secara drastis," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved