Alasan Koridor Bus Transjatim di Tuban belum Jadi Prioritas Pemprov Jatim

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Muhammad Nurkholis 

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan, koridor Bus Transjatim menuju Kabupaten Tuban masih belum menjadi prioritas.

Hal itu dikatakan Emil usai menghadiri acara Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Tuban, pada Sabtu (19/7/2025).

Emil menjelaskan, saat ini Pemprov Jatim masih memprioritaskan pengembangan trayek Transjatim di kawasan Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).

“Fokusnya di kawasan yang sudah teraglomerasi dulu, diperpanjang sedikit ke Lamongan barat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Emil menjelaskan alasan Tuban bukan prioritas pemprov. Karena saat ini Tuban sudah memiliki inovasi angkutan umum bernama Si Mas Ganteng. 

Dengan angkutan tersebut, ia menilai Pemkab Tuban telah berhasil menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga: Transjatim akan Jangkau Lamongan, Ini Rencana Rutenya, Peluncuran Dijadwalkan Oktober 2025

Sehingga pemprov lebih memilih, untuk memantik daerah-daerah lain yang belum memiliki layanan serupa.

"Kita itu fungsinya memantik kabupaten/kota. Tuban kan juga sudah punya Si Mas Ganteng," imbuhnya.

Selain itu, Pemprov Jatim juga berencana mempersiapkan pembukaan koridor baru Bus Transjatim di kawasan Malang Raya sebagai upaya meningkatkan konektivitas antarwilayah.

Di Provinsi Jawa Timur, layanan Bus Transjatim saat ini telah menjangkau enam koridor utama yang menghubungkan berbagai wilayah.

Koridor 1 melayani rute Sidoarjo–Surabaya–Gresik.

Koridor 2 menghubungkan Mojokerto dengan Surabaya.  

Koridor 3 melayani perjalanan antara Mojokerto dan Gresik.

Koridor 4 menjangkau Gresik hingga Lamongan.

Koridor 5 melintasi Surabaya hingga Bangkalan.

Koridor 6 menghubungkan Mojokerto dengan Sidoarjo.