Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Pieter Dulu Ditolak PTN di Indonesia, Lolos 6 Kampus Top di Jerman, Beri Tips untuk Mahasiswa

Inilah kisah Pieter Patonedi yang sempat ditolak PTN di Indonesia, namun kini diterima banyak kampus di Jerman.

KOLASE Dok.Pieter via KOMPAS.com/Wikipedia
SOSOK PIETER - Pieter mengambil program studi Computer Science di RWTH Aachen University. (Kanan) Potret SuperC, landmark dari RWTH Aachen. 

Namun, ruangan kelas yang disediakan juga besar sehingga daya tampungnya sangat mencukupi. 

Selain itu, pengajar juga diberikan mikrofon dan perlengkapan lainnya untuk menyampaikan materi secara memadai. 

Saat ujian pun tetap bisa dilakukan secara serentak karena para mahasiswa disebar dalam ruangan yang banyak. 

“Jadi sebenarnya resiko itu ada, tetapi universitas di sini biasanya bisa memperkirakan dan memfasilitasi dengan baik, sehingga ga terasa overpopulated,” jelasnya.

SOSOK PIETER - Pieter mengambil program studi Computer Science di RWTH Aachen University. (Kanan) Potret SuperC, landmark dari RWTH Aachen.
SOSOK PIETER - Pieter mengambil program studi Computer Science di RWTH Aachen University. (Kanan) Potret SuperC, landmark dari RWTH Aachen. (KOLASE Dok.Pieter via KOMPAS.com/Wikipedia)

Baca juga: Sosok Varen, Anak Pedagang Kantin Kuliah di UGM dengan UKT Rp0, Sejak Kecil Bantu Ibu Jualan

Biaya hidup kuliah di Jerman

Selama berkuliah di Jerman, Pieter tidak menerima beasiswa.

Akan tetapi, ia tidak perlu membayar biaya Pendidikan karena RWTH Aachen adalah universitas negeri.

“Biaya kuliah di universitas negeri Jerman itu benar-benar gratis, 0€! Kita hanya perlu bayar biaya transport dan beberapa biaya kecil lainnya,” ujar Pieter. 

Ada pun, rincian biaya lainnya juga sempat ia jelaskan dalam unggahan Reels di Instagram pribadinya @moinmoinindo. 

Dalam video tersebut ia menjabarkan sejumlah biaya yang dikeluarkan, antara lain: 

Tempat tinggal sharing, termasuk listrik, air, gas, dan pajak radio: 370 Euro atau Rp 7 Juta per bulan 

Makanan, bahan masak dan makan di luar 1-2 kali seminggu: 250 Euro atau Rp 4,7 Juta per bulan 

Asuransi kesehatan: 144 Euro atau Rp 2,7 Juta per bulan 

Biaya lain-lain: 100 Euro atau Rp 1,8 Juta per bulan

Untuk menanggung biaya hidup selama kuliah, Pieter juga bekerja paruh waktu di perkantoran dan menabung. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved