Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hasil Sidak Satgas Pangan Polres Malang di Pasar Kepanjen, Temukan 5 Merek Beras Diduga Oplosan

Satgas Pangan Polres Malang bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang melakukan inspeksi mendadak terkait peredaran beras oplosan, Selasa

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LULUUL ISNAINIYAH
SIDAK - Satgas Polres Malang bersama DKP Kabupaten Malang temukan beras merek Sania diduga oplosan, di Pasar Kepanjen, Selasa (22/7/2025). Sidak di Pasar Kepanjen temukan 5 merek beras beratnya tidak sesuai yang tertera di label. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Satgas Pangan Polres Malang bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang melakukan inspeksi mendadak terkait peredaran beras oplosan, Selasa (22/7/2025).

Hasilnya, ditemukan beberapa beras diduga oplosan dari berbagai merek.

Menindaklanjuti adanya laporan dari masyarakat serta adanya temuan beras oplosan dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Satgas Pangan Polres Malang bergerak cepat untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak).

Inspeksi beras oplosan dilakukan di Pasar Kepanjen serta sejumlah gudang beras di wilayah Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil sidak di Pasar Kepanjen, terdapat lima merek beras yang berat bersihnya tidak sesuai dengan yang tertera.

Baca juga: Hidupkan Suasana Tempo Dulu di Kampung Semar Kota Malang, Nabila Jualan Kelepon Laris Manis

"Sementara ini masih kita cek di lapangan untuk kita ambil sample," kata Ketua Satgas Pangan Polres Malang, AKP Mochammad Nur.

Lima sample beras yang telah dibawa oleh Satgas Pangan antara lain ada merek Sania, Lumba-lumba, Melon, Neng Nong, dan Garuda. Seluruhnya tergolong ke dalam beras premium.

Kelima beras ini masing-masing beratnya 5 kilogram. Ketika ditimbang, beratnya kurang dari 5 kilogram. Satu di antaranya berat beras hanya mencapai 4,9 kilogram

Temuan dugaan beras oplosan itu berasl dari dua toko beras di Pasar Kepanjen. Selanjutnya beras tersebut akan dibawa ke gudang Bulog Kabupaten Malang dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk dicek di laboratorium.

"Terkait temuan ini akan kami cek di laboratorium, apakah beras ini oplosan atau tidak. Jika benar oplosan akan kami tindaklanjuti," jelasnya.

Secara terpisah, Saiful penjual beras di toko grosir sembako tidak mengetahui adanya beras oplosan seperti yang ditemukan oleh Satgas Pangan Polres Malang.

"Ya berarti dia (Produsen beras) main curang kan seharusnya 5 kilogram. Pembeli sama penjual kayak saya tidak tahu kalau isinya kurang. Ini kan merugikan konsumen," imbuh pria berusia 62 tahun ini.

Baca juga: Jabat Direktur RSUD Kanjuruhan Malang, dr Nur Rochmah Siap Jawab Tantangan Transformasi Kesehatan

Temuan dugaan beras oplosan yang ia jual antara lain merek Sania dan Lumba-Lumba. Untuk beras Sania ia jual dengan harga Rp 70 per 5 kilogram, sedangkan beras Lumba-Lumba seharga Rp 76 ribu per 5 kilogram.

Menurutnya, berita terkait beras oplosan yang sebelumnya beredar tidak mempengaruhi penjualan di tokonya. Hanya saja ada beberapa produsen yang tidak berani mengeluarkan barang ke tokonya.

"Istilahnya pabrik tidak nyelep. Jadi pasar kan berkurang karena memang nggak dikirim," tukasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved