Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Prasasti Airlangga di Lamongan Tak Terawat, Pemerhati Sejarah : Bukan Batu Kosong, Sejarah Penting

Tak terurus hingga ditumbuhi rerumputan, kondisi Prasasti Airlangga di Modo Lamongan memprihatinkan

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Hanif Manshuri
TAK TERAWAT - Kondisi prasasti Airlangga di Sambangan Modo kini tak terawat dan  kondisinya memprihatinkan ditumbuhi rerumputan, Selasa (22/7/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tak terurus hingga ditumbuhi rerumputan, kondisi Prasasti Airlangga memprihatinkan. 

Padahal prasasti Airlangga yang terletak di Dusun Sambangan, Desa Sambangrejo, Kecamatan Modo, Lamongan itu telah tecatat dalam inventarisasi.

Dulu ebelum tahun 2023, keberadaannya masih tertimbun di dalam tanah.

Namun, pada tahun 2023, dilakukan eskavasi yang memungkinkan prasasti ini muncul ke permukaan, memperlihatkan jejak aksara yang masih dapat dikenali, meskipun dalam kondisi yang sangat terbatas.

Penggalian yang dilakukan saat itu untuk mengangkat prasasti ini agar dapat terlihat dimensinya dan nilai sejarahnya. 

Baca juga: Tekad Bupati Mas Dhito Mau Pulangkan Prasasti Harinjing Asli ke Kediri, Sebut Nilai Historis Tinggi

Seorang pemerhati sejarah dan budaya Lamongan, Supriyo berharap perhatian pemerintah terhadap prasasti yang memiliki nilai sejarah ini.

"Prasasti ini bukan sekadar batu kosong tanpa cerita, tetapi memiliki data sejarah yang penting," ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Pada November 2023 lalu, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Trowulan telah melakukan langkah awal dengan melakukan eskavasi. 

Baca juga: Tujuan Disparbud Lamongan Bangun 3 Replika Prasasti di Kecamatan Sambeng, Singgung Sejarah

Dan menurut Supriyo, bahwa perlindungan lebih lanjut diperlukan untuk mencegah aksara pada prasasti ini semakin tergerus dan sulit dikenali. 

Ia mengusulkan kolaborasi antara BPK dan pemerintah daerah untuk membangun naungan atau cungkup sebagai upaya perlindungan. 

"Dengan adanya bangunan cungkup, aksara-aksara yang tersisa dapat kita pertahankan dan lihat jejaknya," tambahnya.

Baca juga: Kusutnya Polemik Prasasti Cunggrang Pasuruan, Kades Bulusari Desak Pemkab Cepat Cari Solusi

Di lokasi, terlihat dua prasasti lainnya yang juga tak terawat dan ditumbuhi rerumputan.

Dari model aksara yang digunakan, prasasti ini diperkirakan berasal dari era Kerajaan Airlangga.

Prasasti ini dikenal sebagai prasasti sima, yang menunjukkan status desa Pasambangan atau Sambangan saat ini. "Sima I Pasambangan" yang tertera pada prasasti menunjukkan bahwa desa ini memiliki status swatantra, yang berarti desa ini memiliki otonomi dalam pengelolaan wilayahnya.

Baca juga: Kunjungan ke Inggris, Gubernur Jatim Khofifah Upayakan Repatriasi Prasasti Sangguran ke Indonesia

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved