Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tekad Bupati Mas Dhito Mau Pulangkan Prasasti Harinjing Asli ke Kediri, Sebut Nilai Historis Tinggi

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyatakan harapannya agar Prasasti Harinjing asli dapat dipulangkan dan menjadi koleksi utama Museum

Penulis: Isya Anshori | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
MUSEUM BUDAYA - Bupati Kediri Mas Dhito saat meninjau pameran temporer menjelang pembukaan museum, Rabu (18/6/2025). Dia menyatakan harapannya agar Prasasti Harinjing asli dapat dipulangkan dan menjadi koleksi utama Museum Kabupaten Kediri yang berada di Desa Menang Kecamatan Pagu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyatakan harapannya agar Prasasti Harinjing asli dapat dipulangkan dan menjadi koleksi utama Museum Kabupaten Kediri yang berada di Desa Menang, Kecamatan Pagu.

Prasasti Harinjing yang kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta memiliki nilai historis tinggi karena menjadi penanda awal berdirinya Kabupaten Kediri.

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu menilai, keberadaan prasasti tersebut sangat penting untuk menguatkan identitas dan narasi sejarah daerah.

"Inti dari museum ini adalah Prasasti Harinjing yang asli. Itu yang sedang kami pikirkan, bagaimana agar ke depan bisa dipulangkan ke Kediri," kata Mas Dhito saat meninjau pameran temporer menjelang pembukaan museum, Rabu (18/6/2025).

Baca juga: Tidak Ada Penerbangan di Bandara Dhoho Kediri hingga 31 Juli 2025, Ini Penyebabnya

Mas Dhito juga menekankan pentingnya penataan koleksi museum berdasarkan alur cerita sejarah yang runut. Menurutnya, setiap ruangan dalam museum harus memiliki kerangka cerita yang saling terhubung, sehingga pengunjung dapat memahami perjalanan sejarah Kediri secara utuh.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa aspek keamanan museum harus menjadi perhatian utama, mengingat koleksi yang disimpan bernilai tinggi. Pembangunan fisik museum juga akan terus dilanjutkan, termasuk penyelesaian pagar sebagai bagian dari sistem pengamanan.

"Museum ini harus bisa menjadi ikon baru Kabupaten Kediri, tidak hanya sebagai tempat penyimpanan benda sejarah, tetapi juga pusat edukasi dan kebanggaan masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi, menjelaskan bahwa pameran temporer dalam rangka pra-pembukaan museum digelar pada 17-21 Juni 2025. Pameran ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan museum kepada publik sebelum diresmikan secara penuh.

Baca juga: IIDI Kota Kediri Langsung Tancap Gas Cegah Stunting, Sasar Remaja Putri hingga Keluarga Rentan

Dalam pameran tersebut, diakui hanya memajang sebagian kecil benda koleksi dan menjadi gambaran awal museum yang nantinya ditampilkan. Dari koleksi yang dipamerkan, salah satu yang menjadi masterpiece yakni kepala Bodhisatwa.

"Tahun kemarin (2024) kita telah membuat storyline. Artefak yang kita temukan itu disusun berdasarkan history dan dituangkan dalam DED (Detail Engineering Design-red)," urainya.

Dari pelaksanaan pameran selama satu pekan tersebut, diharapkan ada masukan yang muncul dan akan mendasari desain interior museum. Ditargetkan DED museum tersebut dapat selesai tahun 2025 ini.

Mustika menyebut, museum yang berdiri dua lantai itu akan dioperasionalkan secara bertahap. Sesuai rencana lantai bawah mulai bisa dilakukan soft launching pada penghujung tahun dan 2026 dilanjutkan untuk lantai atas.

"Rencana kita akhir tahun ini bisa kita operasional kan untuk lantai bawah, tapi secara keseluruhan Insya Allah tahun depan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved