Berita Viral
Sekolah Swasta Ajukan Surat Penutupan karena 2 Tahun Tak Dapat Siswa Baru, Kelas Kosong
Sekolah swasta di Indramayu mengajukan surat penutupan sekolah karena tidak memiliki siswa baru selama dua tahun.
TRIBUNJATIM.COM - Sekolah swasta di Indramayu mengajukan surat penutupan sekolah karena tidak memiliki siswa baru selama dua tahun.
Sekolah tersebut ialah SMAS NU Indramayu.
Nasib SMAS NU miris di saat semua sekolah mulai melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM), namun sekolah mereka justru kosong tak ada guru dan murid.
Sekolah yang berada di Desa Pekandangan, Kecamatan/Kabupaten Indramayu itu sepi.
Tidak ada aktivitas apapun di sana, termasuk guru maupun siswa.
Sejumlah ruang kelas yang ada di sana juga kosong.
Baca juga: Wali Murid Geruduk Kantor Walikota usai Kepsek Minta Rp 15 Ribu Per Siswa untuk Tanda Tangani Ijazah
Hanya menyisakan bangku dan kursi, serta tempelan dinding yang pernah dibuat siswa untuk menghiasi kelas.
“Di sini sudah tidak ada siswa, pendaftaran tahun ini 0,” ujar penjaga sekolah setempat saat ditemui Tribun Cirebon, Selasa (22/7/2025).
Pantauan Tribun Cirebon di lokasi, SMAS NU Indramayu ini sebenarnya cukup asri.
Bangunan sekolahnya pun masih bagus dan terawat.
SMAS NU Indramayu ini juga tercatat terakreditasi A dengan Nomor: 02.00/203/BAN-SM/XII/2018.
Namun rupanya kondisi tersebut tidak mampu membuat sekolah swasta yang ada di pusat kota Indramayu tersebut bisa bertahan.

Forum Kepala Sekolah Swasta (FKKS) Indramayu, Wiwin Alfian membenarkan SMAS NU Indramayu tidak mendapat siswa alias 0 siswa pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Kondisi tersebut, lanjut Alfian, juga terjadi pada tahun ajaran sebelumnya.
Bahkan FKKS Indramayu mendapat kabar SMAS NU Indramayu juga sudah mengajukan penutupan kepada Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah IX Provinsi Jawa Barat untuk penutupan.
Rencananya bangunan sekolah tersebut ke depan akan dijadikan yayasan oleh pemiliknya agar bisa bermanfaat.
“Sudah dua tahun tidak ada pendaftar, yang kelas XII nya juga sudah dipindahkan ke sekolah lain,” ujar dia.
Wiwin tidak memungkiri sekolah swasta di Indramayu saat ini sedang mengalami masa-masa sulit.

Jumlah pendaftar dari tahun sebelumnya di sekolah swasta di Indramayu nyaris turun 50 persen pada tahun ini.
Kondisi tersebut diperburuk dengan adanya kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi soal penambahan jumlah siswa dalam program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS).
Di mana dalam regulasi itu, siswa per kelas jenjang SMA maksimal bisa diisi oleh 50 orang.
Program PAPS sendiri merupakan sebuah jalur afirmasi yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu atau yang berisiko putus sekolah tetap bisa melanjutkan pendidikan.
Walau terdengar baik, namun kondisi tersebut sangat berdampak pada keberlangsungan sekolah swasta dalam menjaring siswa baru.
“Saat ini kami masih punya waktu sampai 31 Agustus untuk menjaring siswa, semoga masih ada yang terjaring,” ujar dia.
Baca juga: Kelas SMKN di Indramayu Jadi Sempit karena Diisi 50 Siswa, Meja Kursi sampai Tak Cukup
Indramayu
sekolah
SMAS NU Indramayu
guru
murid
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Jawaban Shell Soal Isu Karyawan Kena PHK, Bahlil Minta SPBU Swasta Kerja Sama dengan Pertamina |
![]() |
---|
10 Prompt Foto Arabian Look Nuansa Gurun Pasir Timur Tengah yang Viral di TikTok |
![]() |
---|
Viral Karyawan SBPU Swasta Dirumahkan Imbas Pasokan BBM Kosong hingga Tahun Depan: Selesai |
![]() |
---|
Relawan Sedulur Jokowi Minta Prabowo Masukkan Ketum & Mantan Wamendes ke Kabinet di Tengah Reshuffle |
![]() |
---|
Wali Kota Bantah Alasan Pecat Kepsek karena Anaknya Bawa Mobil, Kini Roni Batal Dicopot dari Jabatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.