Kepsek Bantah Siswi Berhenti Sekolah karena Utang Biaya Perpisahan Rp 350 Ribu: Ingin Kerja
Tengah viral di media sosial video siswi ngaku berhenti sekolah karena tak bisa bayar biaya acara perpisahan Rp 350 ribu.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video siswi ngaku berhenti sekolah karena tak bisa bayar biaya acara perpisahan Rp 350 ribu.
Namun, pihak sekolah kini membantunya.
Siswa itu diketahui bernama Intan Mutiara.
Sebelumnya, Intan bersekolah di MTs Darul Muhsinin, Dusun Aman Makmur, Desa Hajoran, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labunsel), Sumatera Utara.
Dalam video yang viral, Intan Mutiara tampak menangis.
Seseorang bertanya alasan kenapa dirinya berhenti sekolah.
Lalu Intan mengaku tidak melanjutkan pendidikannya karena belum membayar uang rekreasi perpisahan jalan-jalan.
"Ikut nggak ikut, tetap bayar. Saya nggak ikut pak," katanya.
Intan Mutiara mengaku sudah mencicil biaya rekreasi tersebut, akan tetapi belum lunas.
Biaya awalnya Rp480 ribu yang sudah dicicil, sehingga tinggal Rp350 ribu.
Baca juga: Aula Sekolah Mendadak Sunyi, Siswa SD Nangis Nyanyi Korban Perceraian di Acara Perpisahan
Intan Mutiara sudah meminta perpanjangan tenggat waktu kepada pihak sekolah.
"Saya bilang tunggulah Bu (guru). Ku tanya dulu mamak, nggak ada uang mamak aku," ujarnya, seperti dilansir TribunJatim.com dari Tribunnews.
Ia menegaskan dirinya ingin lanjut sekolah lagi.
Tidak lama setelah video ini tersebar, muncul lagi rekaman baru berisi pengakuan terbaru Intan Mutiara.
Dirinya meminta maaf dan mengaku video dirinya berhenti sekolah karena uang rekaman adalah hoaks.
“Saya ingin meminta maaf atas berita kemarin. Berita yang tersebar itu hoaks. Hari Kamis 17 Juli 2025 ada bapak-bapak bertanya kenapa saya tidak sekolah."
"Saya bilang karena ingin bekerja dan meringankan beban ibuku, bukan karena rekreasi. Saya memang sudah tidak ingin sekolah lagi,” katanya.
Baca juga: Wali Murid TK Ngamuk Dikucilkan karena Tak Ikut Acara Perpisahan, Seragam Dibedakan, Kepsek: Jelas
Terkait video itu, Kepala MTs Darul Muhsinin, Asri Candra membantah Intan Mutiara berhenti sekolah karena uang.
Ia menuding ada pihak yang tidak bertanggungjawab di balik video viral itu.
"Saya menegaskan bahwa video ataupun pernyataan yang disampaikan ananda Intan Mutiara itu tidak benar, itu adalah hoaks."
"Itu posting dan diangkat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," jelas Asri, kepada Tribunnews.com.
Asri kemudian menjelaskan duduk perkara permasalahan yang menimpa Intan Mutiara.
Semua bermula saat gadis kecil itu lulus dari MI Darul Muhsinin pada 2024 kemarin.
Saat itu, sekolah menggelar rapat bersama seluruh wali murid dan orang tua guna membahas masalah perpisahan.
Asri menegaskan dalam pertemuan disepakati akan digelar rekreasi bersama.
"(Setuju) bahwasanya kita akan pelepasan atau tamat-tamatan di jenjang MI dengan anggaran dana Rp480 ribu (per siswa)," urainya.
Lebih lanjut Asri menguraikan, biaya Rp480 ribu dibagi menjadi dua.
Rp280 ribu untuk biaya pelepasan di lingkungan sekolah, seperti pentas seni, makan, dan keperluan lainnya.
"Dan Rp200 ribu untuk biaya rekreasi ke Aeng si Joni. Ini keputusan bersama," katanya.
Asri turut membenarkan, Intan Mutiara tidak ikut kegiatan tersebut.
Asri melanjutkan, singkat cerita Intan Mutiara melanjutkan sekolah di MTs Darul Muhsinin.
Di kelas 7, semua berjalan lancar hingga semester 1 berakhir
Masuk semester 2, Intan Mutiara tidak masuk lagi ke sekolah.
Asri kemudian mengutus perwakilan guru untuk mendatangi rumah siswi itu.
Terjadi obrolan dengan orang tua Intan Mutiara terkait tanggungan biaya rekreasi yang belum dibayar.
Baca juga: Heboh Siswa SD Nyawer Biduan di Acara Perpisahan Sekolah, Kepala SD Akui Tidak Pantas: Kecolongan
Asri mengatakan, sedari awal dirinya tidak mempermasalahkan dan meminta Intan Mutiara untuk melanjutkan sekolah.
"Saya bilang ke ibunya, ndak papa ibu kalau ada rezeki dicicil seberapa adanya," kata dia.
Asri menyebut pihak sekolah turut memberikan bantuan kepada Intan Mutiara.
Bantuan berupa buku sekolah gratis, seragam gratis, bahkan tidak perlu membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) 1 tahun.
Asri menjelaskan, Intan Mutiara tidak lagi sekolah saat semester 2 di kelas 7.
Ia awalnya tidak mengetahui alasan siswinya berhenti sekolah.
Asri kemudian menyuruh teman sekelas untuk datang ke rumah Intan Mutiara.
Baca juga: Siswi SD Menari di Acara Perpisahan sebagai Hiburan Jadi Sorotan, Wabup: Salah Didik Orang Tua
Sekolah lalu mendapatkan informasi Intan Mutiara berhenti sekolah karena kerja.
"Jadi saya klarifikasi Intan Mutiara berhenti sekolah bukan gara-gara biaya kreasi, tapi karena memang dia nggak mau sekolah lagi (ingin kerja)," tegas Intan Mutiara.
Asri terakhir menegaskan, Intan Mutiara masih terdaftar aktif sebagai siswi meski tidak masuk sekolah.
Bahkan, dewan guru sepakat menaikkan Intan Mutiara ke kelas 8.
Asri berharap siswinya itu mau melanjutkan sekolah.
"Supaya tidak terputus," tandasnya.
Dalam berita lain, permasalahan uang study tour terungkap di SMA Negeri 1 Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.
Uang siswa yang batal study tour tak dikembalikan sampai mereka lulus.
Rupanya, permasalahan ini sudah terjadi sejak tahun 2020.
Kini mereka meminta kejelasan dari pihak sekolah.
Melansir dari TribunBanten, para siswa diminta uang oleh pihak sekolah sebesar Rp 1.050.000 untuk kebutuhan studi tour ke Yogyakarta.
Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2020 saat Covid 19.
Namun sudah hampir 5 tahun, para siswa menunggu studi tour itu tak kunjung dilaksanakan hingga tahun 2025.
Bahkan, para siswa yang pada saat itu sudah melakukan pembayaran juga sudah lulus di sekolah SMAN 1 Wanasalam.
Terlebih uang yang para siswa bayarkan juga tidak dikembalikan oleh pihak sekolah.
Baca juga: Acara Perpisahan Digelar di Hotel Berbintang, Orang Tua Siswa Mengeluh Biaya Rp580 Ribu Diangsur
Salah satu alamuni SMAN 1 Wanasalam, berinisial Al membenarkan, dirinya telah menjadi korban pembayaran studi tour tahun 2020.
Bahkan, sampai dirinya lulus harapanya berangkat studi tour ke Yogyakarta tak terlaksana hampir 5 tahun.
"Iya benar, waktu itu kita diminta bayar Rp 1.050.000 sama pihak sekolah. Cuma sampe sekarang tidak ada kabar, sampe kita lulus," ujarnya dalam sambungan telepon, Minggu (29/6/2025).
Ia mengaku, tidak mendapatkan pengembalian dari pihak sekolah terkait uang sudah diberikan tersebut.
"Tidak dikembalikan, kalau saya memang tidak nagih. Cuma yang lain, nagih," ujarnya.
Ia mengatakan, alasan studi tour tidak jadi dilaksanakan pihak sekolah, lantaran terhalang Covid 19.
"Iya waktu itu Covid 19, makanya tidak jadi. Kalau pembayarannya memang sebelum Covid 19," katanya.
"Metode pembayaran ada yang dicicil, ada yang langsung bayar," sambungnya.
Kata dia, dalih pihak sekolah tidak mengembalikan uang kepada para siswa, lantaran uang tersebut sudah diberikan kepada pihak travel.
"Katanya duitnya langsung diserahkan ke travel, buat akomodasi beli baju, hotel dan tiket wisata," katanya.
"Alasanya tidak bisa dikembalikan, karena sudah dipakai," sambungnya.
Baca juga: Pakai Toga Kardus & Tak Bersepatu, Resky Ikut Acara Perpisahan Sederhana dari SD, Guru Terharu
Ia mengungkapkan bahwa, para siswa sudah pernah menanyakan travel yang menerima uang itu, namun pihak sekolah beralasan tidak mengetahui alamat travel tersebut.
"Katanya dari Bandung, tapi pada saat kami minta alamat travel tidak dikasih pihak sekolah," ujarnya.
Sekarang ini kata dia, orang yang bersangkutan sebagai penanggung jawab masih aktif sebagai Wakasek Kesiswaan.
"Masih aktif ngajar, mereka yang waktu itu tahu," tandasnya.
Senada dengan Al, To juga menjadi korban pembayaran studi tour tidak jadi.
"Iya betul, kebetulan saya sama Al satu kelas, lulus bareng," katanya.
Ia mengaku, dari tahun 2020 hingga 2025 janji studi tour tidak mendapat kepastian.
"Tidak jelas dan tidak pasti, sudah hampir lima tahun," ujarnya.
Tim redaksi sudah berupaya untuk mengkonfirmasi Wakasek SMAN 1 Wanasalam Pak Apid, sejak dari sore hingga saat ini, namun tak kunjung mendapatkan balasan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
tak bisa bayar biaya acara perpisahan Rp 350 ribu
MTs Darul Muhsinin
viral di media sosial
Sumatera Utara
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Roy Suryo Anggap KPU Bawa Indonesia ke Alam Kegelapan Imbas Rahasiakan Ijazah Capres: Konyol Banget |
![]() |
---|
Jalan Rusak di Tulungagung Ditanami Pisang sudah Dianggarkan Dinas PUPR, Bisa Dikerjakan Awal 2026 |
![]() |
---|
Agus Wedi Bakar Rumahnya Sendiri hingga Merugi Rp 30 Juta, Tetangga Gotong Royong Bantu Padamkan |
![]() |
---|
Kades Pasrah Diminta Warga Mundur karena Dianggap Tak Transparan dan Sewenang-wenang: Laporkan |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Ponorogo, Dua Motor Adu Banteng, Dua Remaja Tewas di Lokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.