Berita Viral
Tangis Sri Lihat Anaknya yang Down Syndrome dan Idap Kelainan Jantung Masuk SMA, Suami Jualan Bakso
Pada Senin (14/7/2025), seorang remaja bernama Kayla Dwi Pramesty (15) membuat ibunya menangis haru.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Selama dua tahun Sri dan suaminya berjuang untuk kesehatan Kayla.
Setiap uang yang didapat dari pekerjaan, mereka sisihkan agar putri bungsunya dapat melanjutkan hidup dengan mandiri dan tak menderita di tengah keterbatasannya.
Baca juga: Tangis Dea Anak Nelayan Diterima Kuliah di ITB, Rumah Sederhananya Banjir Piala & Piagam Lomba
Barulah saat 2012, Joko Widodo selaku Gubernur DKI Jakarta kala itu, mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan bisa dimanfaatkan oleh Sri untuk berobat sang anak.
Pasalnya, ia memenuhi persyaratan ber-KTP DKI Jakarta dan merupakan keluarga dengan status menengah ke bawah.
"Pas gubernurnya ganti, saya baru pakai BPJS, tapi terapi pun saya harus punya uang. Karena seminggu terapi 2 kali, sekali terapi Rp 200.000 (per-minggu)," kata Sri.
Sementara, Kayla harus melewati banyak terapi, mulai dari bicara, motorik, hingga fisioterapi.
Namun, setelah ia mengajukan kepesertaan BPJS Kesehatan untuk kategori kelas 3, Sri seperti menemukan secercah harapan baru.
Masa depan sang anak, nampaknya mulai bisa ia lihat. Sebab karena bantuan itulah, Kayla bisa terapi, kontrol, hingga operasi dengan gratis.
"Alhamdulillah dari saya mulai pakai itu (BPJS) saya yang pakainya kelas 3 yang gratis, yang enggak bayar, sampai sekarang pun enggak, itu kebantu banget," tutur Sri.
"Karena di RSAB Harapan Kita sama aja, mau yang bayar sama yang enggak bayar, ditanganinya sama, sama-sama baiknya," lanjut dia.
Berkat terapi dan berobat rutin per-minggunya ke berbagai spesialis, mulai dari endokrin, gigi, hingga spesialis anak, berat badan Kayla berangsur meningkat.
"Seminggu bisa berkali-kali, kalau sebulan enggak kehitung, IGD sampai sudah jadi makanan sehari-hari Kayla. Dia kalau sakit, masuk IGD aja udah sembuh, obatnya itu," tutur Sri.
Sri juga tengah berupaya keras untuk menjaga Kayla agar tidak terlalu banyak makan manis demi gigi yang tetap sehat.
Sebab, sudah tak terhitung berapa banyak operasi gigi yang sudah dijalani Kayla demi bisa bertahan dengan diagnosa ASD-nya tersebut.
"Karena punya kelainan jantung, jadi gigi enggak boleh bolong, takut bakterinya masuk ke jantung. Itu Kayla sudah berkali-kali (operasi). Cuma belum nutup-nutup (jantungnya)," kata Sri.
Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 5 Jakarta
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
down syndrome
kelainan jantung
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Warga Kadung Percaya Kades untuk Balik Nama Sertifikat Tanah, Uang Rp96 Juta Lenyap Ditipu Eks PNS |
![]() |
---|
Viral Orang Malas Mandi Disebut Tanda Gangguan Jiwa, Benarkah? ini Penjelasan Psikolog |
![]() |
---|
Ditipu Hozizeh, Isqomariyah Malah Dipalak Polwan Rp17,5 Juta Agar Pencabutan Laporan Segera Diproses |
![]() |
---|
Ternyata Terbukti Mutasi Kepsek Roni Tanpa Prosedur, Wali Kota Prabumulih Telanjur Bantah |
![]() |
---|
Suami Syok Istri Masuk Sumur 12 Meter usai Diajak 2 Pria Tak Dikenal, Ada Bisikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.