Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Transjatim Ditolak Pemkot Surabaya, Wagub Emil segera Berkomunikasi dengan Wali Kota Eri Cahyadi

Emil Dardak akan berkomunikasi dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terkait realisasi dan integrasi Bus Transjatim dengan Kota Surabaya. 

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Fatimatuz Zahroh
ANGKUTAN TERINTEGRASI - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak angkat bicara soal polemik Transjatim dengan Pemkot Surabaya, saat diwawancara di Cak Durasim, Surabaya, Kamis (24/7/2025). Ia akan berkomunikasi dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi terkait realisasi dan integrasi Bus Transjatim dengan Kota Surabaya dalam kerangka SUMP. 

Poin Penting:

  • Dinas Perhubungan Jatim mengalihkan rute layanan Bus Transjatim Koridor VII yang semula akan masuk ke Terminal Joyoboyo Surabaya, namun kemudian menggesernya ke Lamongan.
  • Emil Dardak akan berkomunikasi dengan Eri Cahyadi, terkait realisasi dan integrasi Bus Transjatim.
  • Emil optimistis angkutan terintegrasi di kawasan Gerbangkertasusila akan menjadi penggugah pergerakan di kawasan Surabaya, Sidoarjo dan juga Gresik.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak akan berkomunikasi dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terkait realisasi dan integrasi Bus Transjatim dengan Kota Surabaya. 

Hal ini menyusul kajian ulang realisasi koridor VII di mana Dinas Perhubungan Jatim mengalihkan rute layanan Bus Transjatim Koridor VII yang semula akan masuk ke Terminal Joyoboyo Surabaya, kemudian digeser ke Lamongan.

Dikatakan Emil, proyek Transjatim ini adalah upaya mengintegrasikan angkutan di kawasan Gerbangkertasusila. Dan semua perencananya sudah ada SUMP. 

“Kita kan punya Sustainable Urban Mobile Plan (SUMP). SUMP ini adalah kajian yang melihat kawasan Gerbangkertasusila sebagai kawasan yang terintegrasi,” tegas Emil Dardak, Kamis (24/7/2025).

“Kalaupun Dishub Jatim cepat merespons pengalihan itu karena ada area yang belum siap untuk diimplementasikan, ke area yang jauh belum siap,” imbuh Emil.

Sedangkan untuk Surabaya, pihaknya akan melakukan komunikasi untuk mencari ruang-ruang, agar program angkutan terintegrasi bisa terealisasi.

Baca juga: Dukung Kelancaran Bus Transjatim Lamongan, Dinas PU Bina Marga akan Merekonstruksi Jalan

“Kita akan melakukan komunikasi dengan Surabaya dengan pak wali kota, kira-kira ruang-ruang apa yang bisa disinkronkan dan disinergikan,” ujarnya.

Hal ini penting karena konektivitas Gerbangkertasusila sangat strategis.

Terlebih juga akan terintegrasi dengan angkutan dalam kota, intra Surabaya. Sehingga untuk antar Surabaya harusnya juga selaras.

“Saya cenderung optimistis, kalau untuk Surabaya, cuma waktu dan penyelarasan. Kami akan kembali koordinasi dengan pak wali kota khususnya dalam kerangka SUMP,” ujar Emil. 

Integrasi angkutan umum di kawasan Gerbangkertasusila semakin masif tak hanya menggunakan armada bus, tapi juga berbasis kereta yaitu SRRL.

Proyek SRRL bahkan sudah mendapatkan persetujuan pendanaan dari Kemenkeu atas arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto.

“Dan alhamdulillah sebagaimana kita tahu SRRL sudah ditandatangani atas petunjuk dari bapak presiden dilaksanakan oleh Menhub, Bappenas dan Menkeu serta Kemenko Infrastruktur,” tegas mantan Bupati Trenggalek ini. 

Pihaknya optimistis angkutan terintegrasi di kawasan Gerbangkertasusila akan menjadi penggugah pergerakan di kawasan Surabaya, Sidoarjo dan juga Gresik.

Harapannya akan meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved