Tolak Trans Jatim Masuk Joyoboyo, Wali Kota Eri Cahyadi Beri Solusi: Integrasi Transportasi Umum
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan memilih untuk mengintegrasikan transportasi umum dibanding menambah alternatif transportasi baru untuk rute
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Sudarma Adi
Poin Penting:
- Prioritas Integrasi: Wali Kota Eri Cahyadi fokus mengintegrasikan moda transportasi yang sudah ada, bukan menambah alternatif baru yang mematikan angkutan eksisting.
- Penolakan Rute Baru ke Joyoboyo: Pemkot Surabaya tidak ingin Trans Jatim langsung masuk Terminal Joyoboyo karena sudah ada Suroboyo Bus, Wira Wiri, dan lyn.
- Solusi Integrasi: Pemkot menawarkan mekanisme feeder (pengumpan) untuk penumpang Trans Jatim dan skema tarif tunggal dengan bagi hasil.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan memilih untuk mengintegrasikan transportasi umum dibanding menambah alternatif transportasi baru untuk rute yang sama.
Menurutnya, hal ini menjadi solusi terbaik untuk mengakomodasi semua kepentingan, khususnya moda transportasi.
Hal ini disampaikan Wali Kota menanggapi kemungkinan menerima Trans Jatim untuk menempuh rute dalam kota, khususnya dengan menjangkau Terminal Joyoboyo.
Pada koordinasi dengan Pemerintah Provinsi sebagai pengelola Trans Jatim, Pemkot akan menawarkan berbagai alternatif solusi lain dibandingkan menerima Trans Jatim di Joyoboyo.
"Yang pasti, kami akan koordinasikan [dengan Pemprov Jawa Timur]. Terpenting, tidak mungkin yang lewat (transportasi eksisting di rute tersebut) itu tidak berfungsi," kata Wali Kota Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Baca juga: Eri Cahyadi Distribusikan Bantuan Seragam dan Beasiswa, 6.144 Siswa SMA Surabaya Disokong Penuh
Saat ini, rute menuju Joyoboyo telah diisi Suroboyo Bus sebagai angkutan backbone dan Wira Wiri sebagai feeder. Belum lagi dengan lyn yang telah lebih dahulu menjangkau rute yang lebih luas.
"Untuk mengintegrasikan transportasi, jangan pernah mematikan yang sudah ada. Jadi, tidak mungkin ketika ada trayek [angkutan umum] yang lewat di sana, tiba-tiba dimasukkan angkutan umum baru," kata Wali Kota.
Pemkot Surabaya akan menyiapkan beberapa alternatif solusi dalam pola integrasi transportasi tersebut. Di antaranya, menyiapkan kendaraan pengumpan dan menyesuaikan skema tarif tunggal.
Solusi pertama, Pemkot Surabaya akan menerima limpahan penumpang Trans Jatim dari rute Purabaya - Mojokerto maupun Purabaya - Bangkalan. Pada kedua rute tersebut, Trans Jatim memiliki beberapa irisan halte dengan Suroboyo Bus maupun Wira Wiri.
"[Penumpang] Trans Jatim nanti akan turun dimana, kemudian akan diambil oleh Wira Wiri untuk [diantar] kemana. Nanti akan kami koordinasikan," kata Cak Eri yang juga mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Sedangkan untuk mekanisme tarif tunggal, Pemkot Surabaya juga mengusulkan skema bagi hasil. "Nanti bisa dihitung, misalnya dari harga Rp2.000, sampai mana sih? Oh [untuk pembagian] bisa dimulai dari Rp100-nya. Nantinya, kami koordinasikan dengan Dishub Provinsi," katanya.
Apabila hal ini memiliki titik temu, maka tidak menutup kemungkinan memberlakukan tiket terusan dalam durasi waktu tertentu. Artinya, penumpang cukup membayar satu kali meskipun berganti-ganti moda kendaraan. "Bisa jadi tiket terusan begitu. Yang pasti, tidak menghilangkan bagaimana ini bisa terintegrasi," katanya.
"Buat saya, integrasi itu bagus. Sehingga, penumpang nggak bingung. Yang penting, [penumpang] ditampung [transportasi] yang mana," katanya.
Baca juga: Transjatim Ditolak Pemkot Surabaya, Wagub Emil segera Berkomunikasi dengan Wali Kota Eri Cahyadi
Sehingga, selain transportasi umum yang sudah ada tetap eksis, kebijakan tersebut juga akan membuat penumpang nyaman ketika berada di Surabaya. "Bukan berarti [Trans Jatim] nggak boleh masuk, tidak. Tapi, integrasi itu harus menguntungkan masyarakat yang akan masuk Kota Surabaya tanpa mematikan transportasi yang sudah ada di Surabaya," tandas Cak Eri.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut mendukung realisasi integrasi bus Trans Jatim di Kota Surabaya. Nantinya, pembicaraan akan dilakukan secara masif.
Hal ini menyusul kajian ulang realisasi koridor VII. Dinas Perhubungan Jatim mengalihkan rute layanan bus Trans Jatim Koridor VII yang semula akan masuk ke Terminal Joyoboyo namun kemudian menggesernya ke Lamongan.
Dikatakan Emil, proyek Trans Jatim ini adalah upaya mengintegrasikan angkutan di kawasan Gerbangkertasusila. Dan semua perencananya sudah ada SUMP.
“Kita kan punya Sustainable Urban Mobile Plan (SUMP). SUMP ini adalah kajian yang melihat kawasan Gerbangkertasusila sebagai kawasan yang terintegrasi,” tegas Emil Dardak, Kamis (24/7/2025).
“Kalaupun Dishub Jatim cepat merespon pengalihan itu karena ada area yang belum siap untuk diimplementasikan, ke area yang jauh belum siap,” imbuh Emil.
Sedangkan untuk Surabaya, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Surabaya untuk mencari ruang-ruang yang dimana untuk program angkutan terintegrasi bisa terealisasi.
“Kita akan melakukan komunikasi dengan Surabaya dengan Pak Wali Kota, kira ruang-ruang apa yang bisa disingkronkan dan disinergikan,” ujarnya.
Hal ini penting karena konektivitas Gerbangkertasusila sangat strategis. Terlebih juga akan terintegrasi dengan angkutan dalam kota, intra Surabaya. Sehingga untuk antar Surabaya juga harusnya juga selaras.
“Saya cenderung optimis, kalau untuk Surabaya, cuma waktu dan penyelarasan. Kami akan kembali koordinasi dengan Pak Wali Kota khususnya dalam kerangka SUMP,” ujar Emil.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
transportasi umum
Trans Jatim
Suroboyo Bus
Wira Wiri Suroboyo
Terminal Joyoboyo
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak
Surabaya
TribunJatim.com
Akhir Kasus Siswa SMA Aniaya Wakil Kepsek di Depan Ayah Polisi, Kini Karir Si Polisi Sedang Disoroti |
![]() |
---|
Akhir Polemik Pencopotan Kepsek Diduga Tegur Anak Wali Kota, Arlan Beri Hadiah Sepeda Listrik |
![]() |
---|
UPN Veteran Jatim Resmikan Sub-Unit Layanan Disabilitas, Wujudkan Kampus Inklusif |
![]() |
---|
Alasan Dede Sunandar Ratapi Nasib Kepergok Selingkuh dengan LC, Perlakuan Istri di Rumah Diungkap |
![]() |
---|
Nasib Tragis Mama Muda di Lumajang, Terkapar usai Dibacok Suaminya, Dipicu Soal Rujuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.