Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jatimpedia

Sejarah Kabupaten Sumenep, Dijuluki 'The Soul of Madura' dan Bumi Sumekar, Berasal dari Bahasa Kawi

Sumenep termasuk kabupaten yang memiliki sejarah panjang, yang aktivitas pemerintahan sudah dimulai sejak tahun 1269 Masehi.

|
KOLASE Shutterstock/Buyung Candra Pamungkas/Tribun Jatim
SEJARAH SUMENEP - (Atas) Ikon Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. (Bawah) Jatim Specta Night Carnival di Sumenep Tahun 2018. Simak sejarah dan asal-usul Kabupaten Sumenep. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini sejarah dan asal-usul Sumenep, Kabupaten yang mendapat julukan sebagai The Soul of Madura.

Tidak hanya itu, Kabupaten Sumenep juga berjuluk Bumi Sumekar.

Kabupaten Sumenep merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang letaknya berada di Pulau Madura.

Luas wilayah Kabupaten Sumenep sekitar 2.093,47 kilometer persegi, yang dihuni oleh 1.124.436 jiwa penduduk.

Sumenep termasuk kabupaten yang memiliki sejarah panjang, yang aktivitas pemerintahan sudah dimulai sejak tahun 1269 Masehi.

Sejarah Kabupaten Sumenep selalu dikaitkan dengan Adipati Arya Wiraraja yang hidup di periode akhir Kerajaan Singasari.

Artinya, pemerintahan di Sumenep sudah berdiri sebelum berdirinya Kerajaan Majapahit.

Baca juga: 5 Fakta Sejarah Lamongan, Kota Soto Jawa Timur, Ada Alasan Persela Dijuluki Laskar Joko Tingkir

Sejarah Kabupaten Sumenep

Asal-usul nama Sumenep berasal dari bahasa Kawi atau Jawa Kuno yaitu Songeneb, yang terdiri dari dua kata yaitu “Sung” dan “Eneb”.

Kata Sung berarti relung, cekungan atau lembah. Sedangkan Eneb berarti endapan yang tenang.

Sehingga, kata Songeneb memiliki arti lembah atau cekungan yang tenang. Penulisan kata ini lambat laun berubah menjadi Sumenep.

Ada pun kata Sumenep atau Songeneb dapat ditemukan di Kitab Pararaton, saat menceritakan “penyingkiran” Arya Wiraraja dari Singasarai.

Disebutkan, Arya Wiraraja merupakan seorang penasihat sekaligus kepercayaan Raja Kertanegara dari Singasari.

Saat itu, Kertanegara bertekad untuk melakukan penyerangan ke Sumatera, yaitu Kerajaan Sriwijaya.

Namun, Arya Wiraraja memberikan pandangan yang berbeda dengan kemauan Kertanegara.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved