Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Sriana Ibu 5 Anak Ditinggal Mati Suami Ojek Kena Begal, Bingung Ditagih RS Rp 38 Juta

Sriana tak bisa membendung air mata mengingat sudah tak ada lagi harapannya menua bersama sang suami.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Medan
RATAPAN IBU 5 ANAK - Ibu Sriana menangis karena ditinggal mati suaminya yang kena begal di jalan karena bekerja sebagai ojek online. Tangisan tak terbendung sebab ia harus berjuang seorang diri membesarkan 5 anaknya. 

TRIBUNJATIM.COM - Sriana seorang ibu lima orang anak menangis tak berhenti mengetahui sang suami pergi selamanya.

Sriana tak kuasa menahan tangisan saat ingat bagaimana Iman menjaganya dan anak-anak untuk bertahan hidup.

Ibu berusia 42 tahun itu berjuang bertahan hidup dengan berjualan hingga ngojek.

Hingga akhirnya, maut memisahkan Sriana dan Iman Kurnia Abadi (45) sang suami yang tewas karena kena begal.

Komplotan begal dengan tega membuat suami Sriana celaka dan meregang nyawa.

Kini, beban membesarkan lima orang anak bagi Sriana menjadi beban yang sangat berat.

Sriana (42) masih dirundung pilu karena ditinggal pergi suaminya, Iman Kurnia Abadi (45), tukang ojek di Kota Medan.

Sriana kerap kali meneteskan air mata saat mengingat perjuangannya bersama Iman untuk bertahan hidup.

Ia menceritakan, tahun lalu dia bersama suaminya tinggal di Kompleks TKBM, Kecamatan Medan Labuhan.

"Waktu itu, saya jualan nasi goreng dan lontong malam. Kerja dari jam 5 subuh sampai 1 malam," ujar Sriana saat diwawancarai di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan pada Rabu (30/7/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Kamis (31/7/2025).

Baca juga: Dituding Minta Hadiah Motor Nmax Rp35 Juta Jelang Pensiun, Sekda Siap Lapor Polisi: Ini Fitnah

"Kalau suami saya, ya tukang ojek. Memang semenjak kami menikah 24 tahun lalu sudah itu kerjanya," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, penghasilan mereka tidak mampu mencukupi kebutuhan, terutama ketika anak terakhirnya lahir.

Sriana membutuhkan biaya lebih untuk mencukupi kebutuhan kelima anaknya.

Ia pun memutuskan merantau ke Malaysia untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Sriana (42) diwawancarai di kediamannya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan pada Rabu (30/7/2025).
Sriana (42) diwawancarai di kediamannya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan pada Rabu (30/7/2025). (KOMPAS.com/GOKLAS WISELY)

Keputusan itu terbilang cukup berat sebab dia harus meninggalkan anaknya yang masih bayi.

Meski begitu, dia harus berangkat dan meminta agar suaminya menjadi "orangtua ganda" dalam beberapa waktu ke depan.

Sepuluh bulan lalu, Sriana berangkat ke Malaysia. Kelima anaknya bersama sang suami pun pindah untuk sementara ke rumah ibunya di Kelurahan Sei Mati.

Bulan demi bulan berlalu. Sampai pada 9 Juli 2025, Sriana mendapatkan kabar tak sedap.

Iman disebut tak sadarkan diri usai mengalami kecelakaan di Kampung Kurnia, Kecamatan Medan Belawan.

Baca juga: Razia Warung Remang-remang dan Rumah Kos di Kota Malang, Petugas Amankan Pasangan Bukan Suami istri

"Itulah awalnya dibilang kecelakaan. Nah, pas diurus ke Jasa Raharja, barulah ketahuan, ada CCTV yang menunjukkan suami saya dibegal," ujar Sriana.

Kepala Iman dilempar pakai kayu balok oleh tiga orang yang keluar dari gang.

Akibatnya, Iman terjatuh dan terseret beberapa meter. Kepalanya mengalami pendarahan dan bahu kanannya patah.

Dalam keadaan tidak siuman, Iman dibawa ke Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan, lalu dirujuk ke RSU Bina Kasih.

Iman meninggal dunia pada Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

Baca juga: Pemotor di Magetan Tabrak Batu Besar di Jalur Cemorosewu-Sarangan, Kondisi Jalan Gelap dan Berkabut

Mendengar itu, Sriana berupaya untuk kembali ke Medan.

Segala cara dilakukannya.

Jumat malam, Sriana baru tiba di rumah ibunya.

"Saya datang hanya bisa bertemu mayatnya," ujar Sriana sembari mengusap air matanya.

Sriana mengaku masih bingung bagaimana melanjutkan kehidupannya ke depan.

Hatinya masih hancur dan pikirannya kacau.

Ia ibarat sudah jatuh tertimpa tangga.

Sriana (42) diwawancarai di kediamannya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan pada Rabu (30/7/2025).
Sriana (42) diwawancarai di kediamannya di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan pada Rabu (30/7/2025). (Kompas.com)

"Saya enggak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, mengurus laporan ke polisi, di sisi lain harus mikirin biaya perobatan suami," ujar Sriana.

"Pihak rumah sakit terus kejar-kejar saya karena biaya Rp 38 juta belum ditebus. Belum lagi mikirin uang kebutuhan sehari-hari," tambahnya sembari terus menangis.

Sriana kembali mengingat percakapan terakhir dengan Iman melalui video call.

Iman mengungkapkan kerinduannya, ingin memeluk Sriana seerat-eratnya.

"Tapi sampai saya kembali, saya rangkul dia, saya peluk dia, saya cium dia, tetapi dia tak bisa lagi memelukku, Bang," ungkap Sriana dengan tangisan hebat.

"Saya hanya bisa meratapi dan memeluk batu nisannya. Mereka (pelaku begal) menghancurkan mimpi saya. Saya pikir, kami bisa menua bersama, ternyata tidak," tuturnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved