Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Mbah Nortaji Nangis Dijemput di Panti Jompo, Maafkan Anak yang Dulu Buang Dirinya: Sayang Saya

Sosok Mbah Nortaji akhrinya dijemput anaknya di Griya Lansia Malang. Nangis ingin cepat pulang.

Editor: Hefty Suud
KOLASE TikTok @ariecamra - Tribunnews
MBAH NORTAJI - Mbah Nortaji yang viral dibuang anaknya kini dijemput dari Griya Lansia Malang. Maafkan tiga anak yang dulu enggan mengurus dirinya. 

TRIBUNJATIM.COM - Masih ingat Mbah Nortaji

Nenek berusia 76 tahun ini sempat viral di media sosial karena dianiaya dan diusir oleh anaknya sendiri. 

Sempat beredar rekaman video yang menunjukkan Mbah Nortaji dianiaya, diduga pelakunya adalah sang anak bungsu, Musrika.

Dalam video tersebut juga ditampilkan seorang perempuan mendorong ibunya yang sudah tua hingga jatuh tanpa mengenakan pakaian.

Beruntung, kemarahan anaknya tersebut sampai dilerai tetangganya.

Tak hanya menganiaya Mbah Nortaji, Musrika pun mengusir dan menolak merawat ibunya lagi.

Bahkan Musrika enggan bertemu dan tidak ingin mendengar kabar ibunya lagi, sekalipun sudah meninggal dunia.

Pernyataan itu disampaikan Musrika saat petugas dari Griya Lansia Malang hendak membawa ibunya ke panti untuk perawatan.

Kini, Mbah Nortaji akhirnya dijemput kembali oleh tiga anaknya, termasuk Musrika

Mereka datang ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Desa/Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Kamis (31/7/2025).

Pertemuan Nortaji dengan tiga anaknya seketika meledak menjadi tangis haru.

Kedatangan tiga anak  Nortaji itu didampingi Kanit PPA Polres Probolinggo, Aiptu Agung Dewantara; Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty; dan perwakilan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo.

Setelah bertemu Nortaji, ketiganya langsung memeluknya dan meminta maaf.

Termasuk Musrika, anak bungsu Nortaji yang diduga menjadi pelaku dalam video yang viral sebelumnya.

Tangis haru pun pecah dari ketiga anaknya sambil meluapkan rasa rindu dan penyesalan yang kemudian disepakati untuk membawa pulang sang ibu dan berjanji merawat bersama.

Baca juga: Mau Ditaruh ke Panti Sosial, Mbah Irah yang Tinggal di Kuburan China Sudah 30 Tahun Malah Hilang

"Kami sudah sepakat untuk sama-sama merawat ibu (Nortaji), makanya kami langsung datang ke Griya Lansia.

Adik saya yang nomor dua yang sebelumnya merantau ke Bali dan adik saya yang ketiga (Musrika) ikut semua," kata anak sulung Nortaji, Muhammad, Kamis (31/7/2025).

"Kami sudah sepakat untuk merawat ibu bersama-sama dan Alhamdulillah permasalahan kemarin yang viral itu sudah selesai setelah difasilitasi Polres Probolinggo. Makanya hari ini kami datang menjemput ibu," imbuh Muhammad.

Sementara Nortaji yang sebelumnya sempat viral usai diduga dianiaya dan diusir oleh anak kandungnya juga langsung menangis setelah bertemu dengan tiga anak termasuk menantunya dan langsung mengajak pulang ke rumahnya.

"Sayang sarah kuleh, terro plemanah ka compok, terro akompolah pole. Toreh pleman pon nak (Sayang banget saya, pengen pulang ke rumah, pengen kumpul lagi. Ayo cepat pulang nak)," ujar  Nortaji dalam bahasa Madura.

ALASAN MUSRIKA - Seorang perempuan bernama Musrika tega mengusir ibunya bernama Nortaji dari rumahnya di Dusun Talang RT 004 RW 003, Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Peristiwa ini pun viral setelah unggahan video dari pemilik Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra, di akun TikTok pribadinya. Kini, peristiwa ini tengah diselidiki oleh polisi dan berpotensi pidana.
ALASAN MUSRIKA - Seorang perempuan bernama Musrika tega mengusir ibunya bernama Nortaji dari rumahnya di Dusun Talang RT 004 RW 003, Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Peristiwa ini pun viral setelah unggahan video dari pemilik Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra, di akun TikTok pribadinya. Kini, peristiwa ini tengah diselidiki oleh polisi dan berpotensi pidana. (Kolase Tribunnews.com/Tangkapan layar dari akun TikTok @ariefcamra)

Sosok Mbah Nortaji 

Mbah Nirtaji diketahui warga Dusun Talang, RT 004/RW 003, Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo

Perangkat Desa Jambangan, Edy mengatakan Mbah Nortaji memang memiliki kebiasaan tidur dimana pun saat mengantuk.

Mbah Nortaji diketahui sudah berusia 76 tahun. 

Menurut keterangan pemerintah setempat, hubungan antara Musrika dan ibunya memang tidak harmonis sejak lama.

Noraji diketahui mengalami penurunan daya ingat dan sering berbicara sendiri. Warga juga kerap menemukan lansia tersebut tidur sembarangan.

Situasi ini memicu konflik antara keduanya, termasuk dalam peristiwa kekerasan yang terekam dalam video dan viral di media sosial.

Baca juga: Mbah Nikmah Diselamatkan Pemilik Panti Jompo setelah 4 Tahun Telantar di Jalan, Tubuh Sangat Kotor

"Cuma penemuan Ibu Nortaji tidur di pinggir jalan seperti yang ada dalam video itu perlu digarisbawahi, Ibu Nortaji ini kalau mengantuk bisa tidur dimanapun. Kebetulan sebelum ditemukan, yang bersangkutan ini mengantuk saat mencari sesuatu, lalu tidur di pinggir jalan," kata Perangkat Desa Jambangan, Edy, dikutip dari Tribun Jatim, Sabtu (26/7/2025).

Sempat beredar video, Musrika terlihat memukul, mendorong, dan menghardik ibunya hingga terjatuh.

Kemudian, Nortaji terekam terbaring di jalan tanah dekat sawah.

Camat Besuk, Abdul Bari, menyampaikan bahwa video viral yang beredar berasal dari dua kejadian berbeda, yakni tanggal 1 Juni dan 25 Juli 2025.

Dalam mediasi pada 3 Juni lalu, Musrika mengaku memiliki alasan kuat untuk tidak lagi merawat ibunya.

"Pengakuan Musrika saat mediasi pada 3 Juni 2025 menyebutkan bahwa ia sedang mengganti pakaian ibunya saat kejadian tersebut. Musrika pun menegaskan bahwa ia tidak ingin lagi merawat ibunya karena merasa sakit hati. Sebab Noraji pernah menyuruh saudara kandung Musrika untuk membunuh Musrika," kata Bari.

Baca juga: Sosok Mbah Fatimah Nangis setelah Salat di Panti Jompo, Ingat Dibuang 4 Anaknya: Ampuni Ya Allah

Dibawa ke Panti

Kini, Mbah Nortaji sudah berada di panti jompo yang bernama Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah.

Terletak di Malang, panti jompo ini menampung lansia yang biasanya tak memiliki keluarga yang merawat.

Namun dalam beberapa kasus lansia yang dibuang oleh anak kandung, akan diminta untuk menandatangani surat penyerahan total.

Di mana sang anak tidak diperkenankan menemui hingga tidak dikabari jika ibu mereka meninggal dunia. Sehingga pengurusan kematiannya akan dilakukan oleh pihak panti.

Mulanya, saat berada di pinggir jalan, Ketua Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah di Malang, Jawa Timur, Arief Camra langsung datang menemuinya.

Dalam akun TikToknya, Arief menemui Mbah Nortaji selepas diusir Musrika.

Kondisi Mbah Nortaji pun memprihatinkan. Bajunya terangkat, begitu pun dengan kain jarik yang dikenakannya.

Dalam posisi telentang, Mbah Nortaji meletakan sebelah tangannya di atas dahi.

Sesekali ia menggeleng, namun matanya terpejam.

"Hari ini Jumat, 25 Juli 2025 saya berada di Desa Jambangan, Kecamatan besuk, Kabupaten Probolinggo. Saya akan mengevakuasi lansia terlantar yang dibuang dan diusir sama anaknya sendiri," kata Arief dikutip Tribun Jakarta.

Saat itu juga Mbah Nortaji dibersihkan oleh Arief dan timnya.

BERTEMU - Misrika menangis sambil memeluk Ibu Nortaji di Griya Lansia Husnul Khatimah, Kabupaten Malang, Kamis (31/7/2025). Misrika datang bersama dua kakaknya yang didampingi anggota Polres Probolinggo.
BERTEMU - Misrika menangis sambil memeluk Ibu Nortaji di Griya Lansia Husnul Khatimah, Kabupaten Malang, Kamis (31/7/2025). Misrika datang bersama dua kakaknya yang didampingi anggota Polres Probolinggo. (TribunJatim.com/Ahsan Faradisi)

Temui Musrika

Masih di hari yang sama, Arief menemui Musrika untuk memastikan kebenarannya.

Arief menanyakan alasan Musrika tak lagi mau merawat ibunya.

Dengan bahasa Jawa ia menjawab 'Enggak pokoknya pak".

Mendengar jawaban itu, Arief langsung menjelaskan akan membawa sang ibu ke panti jompo.

"Ini saya bawa ke panti, kalau meninggal gak tak kabari," kata Arief.

"Iya engga," jawab Musrika santai.

"Ndak usah ndak papa (nggak usah, enggak apa-apa)," tambahnya lagi.

"Udah diikhlaskan? ga menyesal?," tanya Arief.

"Iya, tidak (tidak menyesal)," sahut Musrika.

"Gak bertemu lagi ya? Sampai meninggal gak ada kabar?," tanya Arief.

"Ndak usah, ndak papa pak (ngga usah, nggak apa-apa pak)," tegas Musrika.

Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dan TribunMedan.com 

Berita Viral lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved