Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Bidan Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien karena Jembatan Putus, Mengabdi Sejak 1999

Sosok bidan viral berjuang menyeberangi arus sungai sambil menggendong sebuah tas, diduga berisi obat-obatan dan alat medis.

Dok. Dona
AKSI NEKAT BIDAN - Aksi nekat bidan Dona terekam saat menyeberangi sungai seusai jembatan penghubung antar nagari putus. Ia membawa tas berisi peralatan medis untuk mengobati pasien yang telah lama menunggu. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini sosok bidan berenang seberangi sungai demi obati pasien.

Hal tersebut ia lakukan imbas jembatan putus karena diterjang banjir.

Aksi nekatnya pun viral di media sosial.

Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi heroik seorang bidan di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar, yang rela berenang menyeberangi sungai aliran deras demi mengobati pasiennya.

Menyusul viral video yang berdurasi beberapa detik itu juga ditonton atau dilihat TribunPadang.com ( grup TribunJatim.com ) pada Minggu (3/8/2025) hari ini.

Dalam tayangan tersebut, terlihat seorang bidan berjuang menyeberangi arus sungai berwarna cokelat sambil menggendong sebuah tas, yang diduga berisi obat-obatan dan alat medis.

Di seberang sungai, tampak seseorang merekam momentum tersebut sambil menunggu sang bidan tiba di daratan.

Baca juga: Beda Pengakuan Warga Lihat Mobil Goyang, Bidan Desa Sebut Dirinya Cuma Ngobrol dengan PJ Kades

Diketahui, bidan tersebut bernama Dona (46), warga Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.

Dona menceritakan bahwa aksi nekat tersebut terjadi pada Jumat (1/8/2025) pagi, saat ia hendak mengunjungi seorang pasien di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat.

“Saat itu saya baru pulang dari pelatihan di Pekanbaru. Pasien sudah lama menghubungi minta diobati. Begitu saya sampai Pasaman, saya langsung berangkat ke sana,” ujar Dona.

Namun di tengah perjalanan menggunakan ojek yang disewa seharga Rp400 ribu untuk pulang pergi, ia mendapat kabar bahwa jembatan penghubung satu-satunya antara dua nagari telah roboh akibat diterjang arus sungai.

“Sampai di Lanai, warga bilang jembatan sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi ternyata sudah roboh total,” kata Dona.

Karena tak ada pilihan lain dan keluarga pasien telah menunggu di seberang, Dona pun memutuskan untuk menyeberangi sungai tersebut tanpa persiapan khusus.

“Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, jadi tidak bawa perlengkapan apapun. Tapi karena pasien butuh bantuan dan tidak mungkin saya menolak, saya putuskan berenang,” ucapnya.

Sampai sejauh ini, eksistensi Dona sendiri diketahui telah mengabdi sebagai bidan ASN di daerah itu sejak tahun 1999.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved