Bertajuk 'Harmony of The World,' Taman Harmoni Surabaya Lahir Kembali, Segera Bertiket
Usung tema “Harmony of The World,” Taman Harmoni Surabaya hadir sebagai simbol “Transformasi Menuju Kota Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan”
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Nantinya, Pemkot Surabaya akan menentukan biaya tiket masuk ke Taman Harmoni, sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per orang.
Tiket masuk tersebut akan berhadiah voucher untuk makanan atau sewa tikar dari UMKM sekitar.
Karena itu, Eri Cahyadi mengimbau kepada masyarakat yang akan berkunjung ke Taman Harmoni untuk tidak membawa makanan dan minuman dari luar.
Pengunjung bisa membawa tikar dan membeli makanan dari tenant atau UMKM.
Ada sejumlah makanan yang disiapkan di Pasar Sorpring, Taman Harmoni.
"(Harga) Tiketnya masih dihitung ya, jadi itu nanti untuk UMKM. Ketika membayar tadi akan mendapatkan voucher itu (ditukarkan) bisa membeli makanan dan minuman untuk membantu UMKM yang ada di sini,” jelas Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi.
Cak Eri menambahkan, taman dengan luas sekitar 8 hektare ini akan terus dikembangkan ke depannya.
Pemkot Surabaya akan menyiapkan sejumlah fasilitas lain untuk memudahkan akses wisatawan berkunjung ke Taman Harmoni.
Cak Eri berterima kasih kepada seluruh jajaran DPRD Kota Surabaya, stakeholder, dan masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan taman ini.
"Karena akan menjadi contoh, ada wali tamannya (stakeholder yang terlibat) dan yang masuk ke dalam taman membantu UMKM-nya untuk bergerak," katanya.
Taman Harmoni akan menjadi sarana edukasi dan wisata. Sehingga, akan sekaligus menarik wisatawan mancanegara ke depannya.
"Kemarin sempat ada kunjungan rombongan dari Malaysia. Setelah melihat dari YouTube, mereka berkunjung ke sini meskipun saat itu masih dalam proses pembangunan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto.
Taman Harmoni menyatukan berbagai tempat ikonik di dunia dalam satu tempat. Mulai dari Asia, Eropa, Australia, Amerika, hingga Antartika.
"Setiap zona akan menceritakan, jika di Benua Asia, nanti menceritakan ada binatang apa, dan sebagainya. Lengkap di sana,” katanya.
Taman Harmoni Keputih sebelumnya merupakan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Namun, Wali Kota Surabaya periode 2015-2020 Tri Rismaharini kemudian mengubah kawasan ini menjadi taman dan mulai diresmikan pada 17 Mei 2019 silam.
Wali Kota Surabaya
Eri Cahyadi
Taman Harmoni
Kelurahan Keputih
Kecamatan Sukolilo
Surabaya
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
MataLokalTravel
tempat wisata di Surabaya
Sengketa Lahan Darmo Hill, Wawali Kota Armuji Turun Tangan, BPN Surabaya I: Hak Tanah Terlindungi |
![]() |
---|
Polisi di Madiun Nilai Pola Asuh Positif Jadi Tembok Pertama Pencegahan Kenakalan Remaja |
![]() |
---|
Warga Gerebek Kades yang Nikah Siri dan Ada di Rumah Janda, Tuntut Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Kebohongan Wali Kota Arlan Terkuak, Terbukti Mutasi Kepsek Tanpa Prosedur Benar, Nasib Bak Terbalik |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Geram dengan Ulah Kelompok Anarkis yang Kerap Susupi Aksi Damai hingga Berujung Ricuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.