Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Harga Kopi Robusta Jember Terjun Bebas, Panen Banyak Tapi Untung Menyusut

Harga kopi jenis robusta di tingkat petani di Jember, Jawa Timur anjlok pada masa penen raya tahun ini.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
HARGA KOPI MURAH: Warga menjemur kopi di Lapangan Desa Garahan Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur, Minggu (3/8/2025) Harga kopi di tingkat petani Jember menurun tahun ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Harga kopi jenis robusta di tingkat petani di Jember, Jawa Timur terjun bebas pada masa penen raya tahun ini.

Kondisi tersebut membuat petani kopi di Desa Garahan Kecamatan Silo Jember, kecewa. Meskipun mereka tidak sampai mengalami kerugian.

Abdus Salam, Petani Kopi mengatakan harganya tahun ini kisaran Rp 48 ribu perkilonya untuk oce atau kopi kering. Hal tersebut ditentukan oleh pengepul.

"Sementara untuk kopi glondongan, harganya Rp 15 ribu perkilo, atau Rp 1,5 juta per kwintal," ujarnya, Senin (5/8/2025).

Sementara di tahun sebelumnya, kata dia, untuk kopi Robusta glondongan Rp 30 ribu perkilonya, atau Rp 3 juta untuk satu kwintal. 

"Sementara untuk oce atau kopi kering, harganya bisa tembus Rp 75 ribu perkilonya," kata Salam.

Disisi lain, kata dia, curah hujan di kawasan Jember Timur cukup tinggi, hal ini mengakibatkan proses penjemuran kopi butuh waktu cukup lama.

Baca juga: Warung di Jalur Gumitir Jember Merugi, Dulu Raup Rp5 Juta Sehari Kini Terpaksa Rumahkan Pegawai

"Kalau cuaca normal, empat hari penjemuran kopi sudah kering. Tapi kalau hujan kayak kemarin sampai tiga hari, penjemuran bisa makan waktu satu minggu," imbuh Salam.

Salam menjelaskan untuk kualitas kopi petani hasil penen ini sebetulnya sama dengan tahun sebelumnya, cuma harganya saja yang beda.

"Karena bagi petani nomor satu adalah harganya. Kalaupun kualitasnya bagus, tapi harganya melorot, percuma tidak setara dengan biaya produksi," imbuhnya.

Dia merinci, jika kondisi buah bagus, dalam satu hektar lahan bisa menghasilkan dua ton kopi dalam kondisi glondongan.

"Untuk jenis robusta, sebab petani disini tidak minat nanam jenis Arabika, karena biji kopinya kecil-kecil, tidak suka petani siji menanam," papar Salam.

Baca juga: Cuma Gegara Selembar Kertas Pembungkus Gorengan Sebuah Rumah Sakit Didenda Rp 610 Juta

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved