Dishub Kota Malang Tanggapi Penolakan Sopir Angkot Soal Trans Jatim
Widjaja Saleh Putra, angkat bicara terkait penolakan sejumlah sopir angkutan kota terhadap rencana operasional program Trans Jatim
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, angkat bicara terkait penolakan sejumlah sopir angkutan kota terhadap rencana operasional program Trans Jatim di Malang Raya.
Ia menegaskan bahwa program tersebut merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga pihaknya masih menunggu skema final sebelum bisa memberikan sosialisasi secara menyeluruh.
“Tanggapan saya, karena ini program provinsi, kami harus tetap mendukung. Namun pada posisi sekarang kami belum tahu skemanya secara detail. Jalurnya mana saja belum ditetapkan. Dishub Provinsi masih survei, mencari data yang ideal, baik jalur maupun penempatan halte,” ujar Widjaja, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, Dishub Kota Malang berperan sebagai pendamping, bukan pelaksana utama. Sehingga, informasi teknis terkait jalur maupun pola operasional Trans Jatim sepenuhnya masih berada di tangan Dishub Provinsi Jawa Timur.
“Kalau berandai-andai, kalau ada jalur baru Trans Jatim yang sebagian berhimpitan dengan angkot, saya yakin provinsi akan memperhatikan nasib para sopir. Dishub Provinsi Jatim juga belajar dari daerah lain, dan di sana bisa berjalan lancar,” jelasnya.
Baca juga: Trans Jatim Segera Beroperasi di Malang, Terminal Hamid Rusdi Diharap Tak Lagi Sepi
Widjaja menambahkan, keberadaan Trans Jatim justru bisa membuka peluang baru bagi sopir angkot melalui sistem feeder atau pengumpan. Ia berharap jalur Trans Jatim nantinya didukung oleh feeder agar tetap memberi ruang kolaborasi bagi angkutan konvensional.
“Kita sudah ngobrol kecil-kecilan dengan teman paguyuban. Supaya tidak tergagap-gagap, kita harus antisipasi. Mereka merasa dengan adanya Trans Jatim justru ada peluang, karena bisa berkolaborasi,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan alasan penolakan sebagian sopir angkot, mengingat skema detail Trans Jatim belum diumumkan secara resmi. Menurut Widjaja, jika angkutan kota bergabung malah dapat manfaat.
Dengan kondisi ini, Dishub Kota Malang berkomitmen terus mendampingi proses sosialisasi agar transisi program Trans Jatim berjalan lancar tanpa menimbulkan gejolak di lapangan.
Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar mengatakan bahwa Pemprov Jatim masih melakukan pendataan. Sejauh ini masih belum ada informasi penetapan rute dan unit yang dioperasikan, meski rencana operasional dijadwalkan Oktober 2025.
"Kami sedang lakukan pendekatan oleh tim," ujar Asep lewat pesan pendek
Dishub Kota Malang
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
Trans Jatim
sopir angkot
berita Kota Malang
Puluhan Difabel di Jember Difasilitasi SIM Gratis, Antusias Ikuti Tes Teori dan Praktik |
![]() |
---|
Pasar Talun, Wisata Kuliner Tersembunyi di Tengah Perkampungan Kayutangan Heritage Malang |
![]() |
---|
Kontribusi Masnuh Antar Smantig Unggul di DBL Surabaya, Berkat Keyakinan 'Just Do It, Do or Die' |
![]() |
---|
Clinton Wibisono Antarkan Sabres Menuju Kemenangan, Intip Kiprahnya di Dunia Basket! |
![]() |
---|
Jayden Thio, Rookie dari Petra 2 yang Punya Statistik Impresif di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.