Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pekerjaan Juladi yang Jalan Rumahnya Ditutup Tetangga Ternyata Pemulung, Diusir Perkara Sampah

Terungkap pekerjaan Juladi Boga Siagian (54), yang akses jalan rumahnya ditutup tetangganya. Masalah yang dihadapi Juladi dan keluarganya kian runyam.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
AKSES RUMAH DITUTUP - Juladi Boga Siagian (54) menunjukkan pagar seng yang telah memutuskan akses rumahnya dengan jalan utama di Jalan Lamongan Selatan 2, Bendan Ngisor, Gajahmungkur, Kota Semarang, Kota Semarang, Senin (4/8/2025). Kini, pria yang sehari-hari menjadi pemulung itu bingung karena diusir warga dari kampung. 

Dalam dokumen per 3 Agustus 2025 itu, ada delapan catatan warga mengenai perilaku Siagian.

Di antaranya tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar, membakar sampah sembarangan, membiarkan anjingnya berkeliaran, melakukan pencemaran nama baik warga, hingga melakukan pengancaman.

Berdasarkan hal itu, warga meminta Siagian pindah dari tempat tersebut.

"Warga menolak yang bersangkutan tinggal di situ karena beberapa alasan."

"Seperti ada peliharaan anjing yang diliarkan dan persoalan sampah," sambung Sugito.

Baca juga: Pantas Sri Rejeki Tutup Jalan Rumah Tetangganya, Juladi Kini Terpaksa Lewat Sungai: Sosok Bermasalah

Tribunjateng.com lantas melakukan konfirmasi kepada Juladi Boga Siagian.

Berhubung akses depan rumah Siagian telah ditutup pagar seng, Tribunjateng.com mendatangi rumahnya dari sisi belakang dengan menyusuri Sungai Tuk atau Kali Tuk Bendan Ngisor.

Untuk mencapai rumah Siagian melalui jalur Kali Tuk harus berjalan kaki sekira 200 meter di atas jalan setapak selebar setengah meter di pinggiran kali yang berbatu dan berpasir.

Sungai itu memiliki lebar sekira 10 meter dengan kondisi dangkal. 

Pada sisi kiri pinggiran sungai itu berupa tembok pondasi rumah warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Di tembok pondasi itu terdapat moncong pipa yang mengarah ke sungai. 

Tak heran, ketika melintasi jalan setapak itu, bau kotoran manusia acapkali menyapa hidung.

Ketika ditemui di rumahnya, Siagian baru saja pulang dari mencari barang rongsokan.

Pekerjaan pria ini adalah pemulung.

"Soal spanduk saya baru tahu tadi pagi."

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved