Berita Viral
Pekerjaan Juladi yang Jalan Rumahnya Ditutup Tetangga Ternyata Pemulung, Diusir Perkara Sampah
Terungkap pekerjaan Juladi Boga Siagian (54), yang akses jalan rumahnya ditutup tetangganya. Masalah yang dihadapi Juladi dan keluarganya kian runyam.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap pekerjaan Juladi Boga Siagian (54), yang akses jalan rumahnya ditutup tetangga.
Masalah yang dihadapi Juladi dan keluarganya kian runyam.
Sebelumnya, konflik yang dialami Juladi viral karena bocah SD di Kota Semarang berinisial JES (8) yang kesulitan pergi ke sekolah akibat rumah orangtuanya ditutup pagar seng.
JES adalah anak dari Juladi.
Sayangnya, kini Juladi dan keluarganya justru diusir dari kampung oleh warga.
Tuntutan pengusiran itu diungkapkan warga RT 07 RW 01 Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Warga memasang spanduk di jalan masuk menuju rumah Siagian.
Spanduk berwarna kuning bergaris merah itu bertuliskan.
"Warga RT 07 RW 01 Kelurahan Bendan Ngisor Menolak Warga atas nama Juladi Boga Siagian."
"Warga Menghimbau untuk yang Bersangkutan Dapat Segera Pindah dari RT 07 RW 01 Kelurahan Bendan Ngisor". seperti dilansir dari TribunJateng.
Ketua RT 07 RW 01 Bendan Ngisor, Sugito membenarkan spanduk tersebut dipasang warganya pada Minggu (3/8/2025).
Pemasangan itu, kata dia, hasil musyawarah warga yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Bukan saya yang mengizinkan atau tidak, pemasangan spanduk itu tindak lanjut dari petisi warga."
"Jadi ini kehendak mereka," kata Sugito kepada Tribunjateng.com, Senin (4/8/2025).
Baca juga: Sri Rejeki Ogah Buka Akses Jalan Rumah Juladi, Suruh Pindah Demi Keamanan Warga
Dokumen petisi penolakan warga yang diperlihatkan Sugito terdiri dari lima lembar yang ditandangani Sugito dan Ketua RW 1 Bendan Ngisor, Subroto bersama 22 warga lainnya.
Dalam dokumen per 3 Agustus 2025 itu, ada delapan catatan warga mengenai perilaku Siagian.
Di antaranya tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar, membakar sampah sembarangan, membiarkan anjingnya berkeliaran, melakukan pencemaran nama baik warga, hingga melakukan pengancaman.
Berdasarkan hal itu, warga meminta Siagian pindah dari tempat tersebut.
"Warga menolak yang bersangkutan tinggal di situ karena beberapa alasan."
"Seperti ada peliharaan anjing yang diliarkan dan persoalan sampah," sambung Sugito.
Baca juga: Pantas Sri Rejeki Tutup Jalan Rumah Tetangganya, Juladi Kini Terpaksa Lewat Sungai: Sosok Bermasalah
Tribunjateng.com lantas melakukan konfirmasi kepada Juladi Boga Siagian.
Berhubung akses depan rumah Siagian telah ditutup pagar seng, Tribunjateng.com mendatangi rumahnya dari sisi belakang dengan menyusuri Sungai Tuk atau Kali Tuk Bendan Ngisor.
Untuk mencapai rumah Siagian melalui jalur Kali Tuk harus berjalan kaki sekira 200 meter di atas jalan setapak selebar setengah meter di pinggiran kali yang berbatu dan berpasir.
Sungai itu memiliki lebar sekira 10 meter dengan kondisi dangkal.
Pada sisi kiri pinggiran sungai itu berupa tembok pondasi rumah warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS).
Di tembok pondasi itu terdapat moncong pipa yang mengarah ke sungai.
Tak heran, ketika melintasi jalan setapak itu, bau kotoran manusia acapkali menyapa hidung.
Ketika ditemui di rumahnya, Siagian baru saja pulang dari mencari barang rongsokan.
Pekerjaan pria ini adalah pemulung.
"Soal spanduk saya baru tahu tadi pagi."
"Tentu saya kaget, tapi saya belum bisa mengambil kesimpulan apa maksud dari spanduk tersebut," jelas Siagian.
Menanggapi petisi warga yang menudingnya membakar sampah sembarang, Siagian membantahnya.
"Itu bukan sampah, tetapi barang rongsokan yang saya jemur di pinggir jalan karena tidak ada tempat."
"Itupun saya rapikan lagi," terangnya.
Kemudian soal anjing, diakuinya melepas anjing peliharaannya pada malam hari.
"Saya ketika melepas anjing saya pada malam hari, selalu saya pantau."
"Habis itu saya masukan ke rumah lagi," paparnya.
Sementara soal tudingan tak pernah bersosialisasi dengan warga, dia meminta maaf kepada warga.
"Saya kerja dari subuh sampai malam hari mencari serta memilah rongsokan untuk menghidupi keluarga."
"Jadi mohon maaf kalau kurang sosialisasi."
"Namun saya selama ini juga tidak pernah diundang arisan warga," bebernya.
Baca juga: Juladi Pasrah Akses Rumah Ditutup Warga, Dianggap Kurang Bersosialisasi, Anak Kini Depresi
Siagian mengaku, kini hanya bisa pasrah dengan tuntutan warga tersebut.
Namun dia mempertanyakan ketika diminta pindah, siapa yang mau bertanggungjawab.
"Tolong berikan solusi, jangan asal usir."
"Itu melanggar HAM."
"Silakan usir tapi carikan tempat untuk kami tinggal," tuturnya.
Sementara istri Siagian, Imelda (55) mengatakan, kasus penutupan pagar rumahnya dengan seng telah membuatnya stres, ditambah kini pengusiran warga.
Dia menambahkan, selepas muncul spanduk penolakan warga itu menjadi takut akan diteror dan diusir warga.
"Kami bukan kriminal, kami meminta perlindungan dari pemerintah dan aparat," paparnya.
Sri Rejeki Ogah Buka Akses Jalan Rumah Juladi
Pemilik lahan, Sri Rejeki, menolak membuka kembali akses jalan yang sebelumnya digunakan keluarga Juladi Boga Siagian.
Padahal, mediasi telah dilakukan pada Jumat (1/8/2025), dan turut dihadiri pihak-pihak yang bersengketa, termasuk orang tua bocah JES (8) yang viral karena terpaksa berangkat sekolah dengan menyusuri sungai.
Video JES yang memakai seragam SD dan berjalan di bantaran sungai bersama ibunya menuai simpati publik setelah viral di media sosial.
Akses yang biasa dilalui bocah itu menuju sekolah ditutup karena lahan tersebut merupakan milik pribadi Sri Rejeki.
Kuasa hukum pemilik lahan, Roberto Sinaga, menyatakan bahwa kliennya tidak akan membuka kembali akses tersebut.
“Kami arahkan untuk pindah. Perihal penutupan,” kata Roberto saat dikonfirmasi, Senin (4/8/2025).
Ia menegaskan bahwa tanah tersebut telah diakui negara sebagai milik sah Sri Rejeki, dan penutupan dilakukan atas dasar gangguan keamanan dan kenyamanan warga sekitar.
“Beberapa warga melapor bahwa situasi di sana sudah tidak kondusif. CCTV juga sempat dirusak. Jadi kami tutup untuk menjaga ketertiban,” tegas Roberto.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
akses jalan rumahnya ditutup tetangga
Juladi Boga Siagian
Kecamatan Gajahmungkur
Kota Semarang
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Wali Kota Solo Respati Ardi Izinkan Bendera One Piece, Sebut Kreasi Tak Perlu Aturan |
![]() |
---|
Kebaikan Pemilik Porsche Tak Cuma Maafkan Sopir Truk yang Tabrak Mobilnya, Kini Ajak Makan |
![]() |
---|
Teguran Sang Bidan Soal Ucapan Ibu Mertua ke Menantunya yang Berjuang Melahirkan: Jangan Begitu! |
![]() |
---|
TKW Ida Hanya Bisa Berbaring setelah Kepalanya Disetrika Majikan, Siksaan Lain Dikuak Keluarga |
![]() |
---|
Cara Petugas Damkar Tolong Istri Asep yang Kesurupan 2 Hari, Modal ini Akhirnya Berhasil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.