Berita Viral
Uang Rp25,5 Juta Melayang, Andree Kesal Vespanya Tak Kunjung Datang: Saya Merasa Bodoh
Andree mengaku sangat menyesal berbisnis dengan pelaku, dia kehilangan uang Rp25,5 juta yang sedianya akan digunakan untuk biaya sekolah anaknya.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemilik bengkel ternama di Jalan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi, berinisial AWP, menjadi pelaku penipuan jual beli Vespa fiktif.
Kerugian yang diderita korban ditaksir mencapai Rp1,5 miliar dengan nilai bervariasi antara Rp7 juta hingga Rp150 juta.
Sebanyak 63 orang diduga menjadi korban modus jual beli Vespa yang dilakukan AWP.
Baca juga: Undangan Rapat DPRD ke Luar Kota Ramai Tuai Kritik, Wakil Ketua Ngaku Tak Sadar Tanda Tangan
Tak terima, para korban memutuskan menempuh jalur hukum dengan melaporkan pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota pada 17 Juli 2025 lalu.
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor: LP/B/1.722/VII/2025/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
Kasus penipuan turut mengorbankan seorang warga Jatibening, Pondok Gede, Andree Noviar Pradana (32).
Saking kecewanya terhadap tindakan pelaku sampai membuat Andree tak bisa menutupi rasa kesedihannya.
Andree mengaku sangat menyesal berbisnis dengan pelaku.
Terlebih, dia kehilangan uang Rp25,5 juta yang sedianya akan digunakan untuk biaya sekolah anak.
"Saya merasa bodoh, kok bisa ketipu sama orang kayak dia, dan saya cerita ke dia kalau duit saya tinggal segini," kata Andree sembari menangis pada Jumat (1/8/2025).
Melansir Kompas.com, Andrea mengaku mendapat tawaran jual beli Vespa oleh pelaku pada Januari 2025.
Pelaku menawarkan satu unit Vespa jenis PTS milik seseorang yang hendak dilepas dengan harga Rp26 juta.
Saat itu, pelaku berjanji akan langsung menjual unit tersebut.
Hasil penjualan akan dibagi sesuai kesepakatan di antara keduanya.
Tawaran ini membuatnya tergiur.

Tak berpikir panjang, Andree langsung menyerahkan uang Rp25,5 juta sebagai modal pembelian unit tersebut ke rekening pribadi pelaku.
Setelah uang diserahkan, unit Vespa tak kunjung diperlihatkan.
Bahkan, ia kehilangan jejak setelah pelaku diduga kabur ke Jawa Tengah.
Ia semakin gundah ketika mengetahui bengkel milik pelaku tiba-tiba tutup secara misterius pada Maret 2025.
Kondisi ini membuat Andree curiga.
Baca juga: Polisi Minta Rp100 Ribu ke Pengendara Motor Langgar Lalu Lintas, Atasan: Terancam Demosi
Akhirnya, ia mencari informasi mengenai sosok pelaku ke sesama komunitas Vespa.
Belakangan ia baru mengetahui jika pelaku juga menipu puluhan orang lainnya dengan berbagai modus.
Modus tersebut mulai dari jual beli Vespa, servis, restorasi, hingga jual beli spare part atau aksesoris Vespa.
Perlahan, Andree menyadari telah menjadi korban penipuan pelaku.
Seketika, mentalnya hancur lantaran sosok yang ia hormati justru meruntuhkan kepercayaannya.
"Saya kesal, mental saya kena," ucap Andree.
Meski mempunyai pemasukan tetap, peristiwa tersebut tetap membuat ekonominya goyah.
Alhasil, Andree terpaksa menjual salah satu Vespa kesayangannya senilai Rp15 juta.
Hasil penjualan motornya kemudian ia pergunakan untuk biaya pendaftaran anak masuk taman kanak-kanak (TK).
"Kebetulan saya punya Vespa satu lagi. Vespa yang dijual Vespa Exclusive 1997, saya jual Rp15 juta," ujar Andree.
Belakangan ia juga menyadari bahwa total korban mencapai 63 orang dengan kerugian secara keseluruhan sekitar Rp1,5 miliar.
Setelah berbulan-bulan mencari keberadaan pelaku, Andree akhirnya mendapatkan alamat persembunyiannya di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Andree lantas menemui pelaku pada 29 Juni 2025.
Dalam pertemuan ini, pelaku berdalih belum bisa mengembalikan uang lantaran tengah menghadapi permasalahan ekonomi.
Pelaku juga disebut mengakui kesalahannya yang membuat puluhan korban menelan kerugian miliaran rupiah.
"Dia mengaku salah, bahkan dia ngaku siap dipenjara," ucap Andree.
Tak puas dengan jawaban tersebut, ia pun mempertanyakan bentuk pertanggungjawaban pelaku.
Saat itu, menurut Andree, pelaku mengaku hendak menjual ruko bengkel berlantai dua miliknya senilai Rp1,7 miliar.
Setelah ditelusuri, ternyata sertifikat hak milik (SHM) bengkelnya telah dijaminkan ke sebuah bank senilai Rp1,2 miliar.
Merasa penjualan ruko tak akan bisa mengganti kerugian, Andree dan belasan korban lainnya akhirnya melaporkan pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota pada 17 Juli.
Baca juga: Mediasi Gagal, Juladi Kini Diminta Warga Pergi dari Wilayah Sri Rejeki karena Anjing
Kecewa dengan tindakan pelaku, Andree dan sejumlah rekannya terpaksa membuat laporan di Polres Metro Bekasi Kota pada 17 Juli 2025.
Laporan tersebut teregistrasi bernomor: LP/B/1.722/VII/2025/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
Berangkat dari laporan ini, Andree berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal atas perbuatannya.
"Harapannya ini menjadi titik terang, menjadi pintu awal agar pelaku ditangkap dan dimintai pertanggungjawabannya," imbuh dia.
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, membenarkan ada laporan dan pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
"Masih kita dalami," tambah Kusumo.

Jalan Cipendawa
Kota Bekasi
penipuan jual beli Vespa
Andree Noviar Pradana
Kombes Kusumo Wahyu Bintoro
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Klarifikasi BI soal Viral Uang Pecahan Rp80.000 Disebut Bakal Diluncurkan saat HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Undangan Rapat DPRD ke Luar Kota Ramai Tuai Kritik, Wakil Ketua Ngaku Tak Sadar Tanda Tangan |
![]() |
---|
Roy Suryo Doakan Polda Metro Jaya yang Simpan Ijazah Jokowi Tidak Kebakaran: Nanti Hilang |
![]() |
---|
Daftar 4 Merek Beras Premium Oplosan Temuan Satgas Polri, 3 Petinggi Pabrik Tersangka |
![]() |
---|
Polisi Minta Rp100 Ribu ke Pengendara Motor Langgar Lalu Lintas, Atasan: Terancam Demosi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.