Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Juladi Mau Diusir Warga Tapi Minta Dicarikan Tempat Tinggal, Wali Kota Semarang Turun Tangan

Juladi Boga Siagian (54), ayah bocah SD berinisial JES yang viral nyebrang sungai untuk ke sekolah mengaku bersedia diusir warga.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATENG/IWAN ARIFIANTO
DIUSIR WARGA - Juladi Boga Siagian, ayah anak di Semarang berinisial JES (8) yang kesulitan pergi ke sekolah akibat rumah ditutup pagar seng. Juladi kini diminta warga untuk pergi dari rumahnya. 

Untuk mencapai rumah Siagian lewat jalur Kali Tuk harus berjalan kaki sekitar 200 meter di atas jalan setapak selebar setengah meter di pinggiran kali yang berbatu dan berpasir.

Sungai itu memiliki lebar sekitar 10 meter dengan kondisi dangkal. 

Pada sisi kiri pinggiran kali itu berupa tembok pondasi rumah warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Di tembok pondasi itu terdapat moncong pipa yang mengarah ke sungai. Tak heran, ketika melintasi jalan setapak itu, bau kotoran manusia acapkali menyapa hidung.

Baca juga: Mediasi Gagal, Juladi Kini Diminta Warga Pergi dari Wilayah Sri Rejeki karena Anjing

Ketika ditemui di rumahnya, Juladi baru saja pulang dari mencari barang rongsokan.

Pekerjaan pria ini adalah pemulung.

"Soal spanduk saya baru tahu tadi pagi. Tentu saya kaget tapi saya belum bisa mengambil kesimpulan apa maksud dari spanduk tersebut," jelas  Juladi.

Menanggapi soal petisi warga yang menudingnya membakar sampah sembarang, Siagian membantahnya.

"Itu bukan sampah, tapi barang rongsokan yang saya jemur di pinggir jalan karena tidak ada tempat, itupun nanti saya rapikan lagi," terangnya.

Kemudian soal anjing, diakuinya melepas anjing peliharaannya pada malam hari. "Saya ketika melepas anjing saya pada malam hari selalu saya pantau. Habis itu saya masukan ke rumah lagi," paparnya.

Sementara, soal tudingan tak pernah bersosialisasi dengan warga, dia meminta maaf kepada warga.

"Saya bekerja dari subuh sampai malam mencari dan memilah rongsokan untuk menghidupi keluarga jadi mohon maaf kalau kurang sosialisasi. Namun, saya selama ini juga tidak pernah diundang arisan warga," bebernya.

 Juladi mengaku, kini hanya bisa pasrah dengan tuntutan warga tersebut.

Namun, dia mempertanyakan ketika diminta pindah siapa yang mau bertanggungjawab.

"Tolong berikan solusi, jangan asal usir , itu melanggar HAM. Silahkan usir tapi carikan tempat untuk kami tinggal," tuturnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved