Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: JPO Siola Surabaya Dibongkar hingga Imbauan Murid Pakai Atribut Arema

Simak berita yang menjadi sorotan di Jawa Timur terkumpul dalam Jatim Terpopuler pada Senin (11/8/2025).

KOLASE Dok. Pemkot Surabaya dan Tribun Jatim/Kukuh Kurniawan
JATIM TERPOPULER - Deretan berita yang menjadi sorotan di Jawa Timur terkumpul dalam Jatim Terpopuler pada Senin (11/8/2025). Mulai hebohnya emak-emak Ponorogo lomba baris berbaris HUT RI ke-80 hingga Wali Kota Malang diprotes wali murid soal mbauan memakai atribut klub sepak bola Arema FC. 

TRIBUNJATIM.COM - Deretan berita yang menjadi sorotan di Jawa Timur terkumpul dalam Jatim Terpopuler pada Senin (11/8/2025).

Sejumlah peristiwa menarik bisa menjadi pilihan bacaan.

Mulai hebohnya emak-emak Ponorogo lomba baris berbaris HUT RI ke-80 hingga Wali Kota Malang diprotes wali murid soal imbauan memakai atribut klub sepak bola Arema FC.

Simak selengkapnya.

Hebohnya Emak-emak Ponorogo Lomba Baris Berbaris HUT RI ke-80, Tampilkan Defile Hingga Yel-yel

Ratusan emak-emak di Ponorogo dengan berbagai macam dandanan tumplek blek.

Nuansa merah putih lebih kental. Beberapa diantaranya ada juga yang menggunakan kebaya maupun baju khas daerah.

Ratusan penonton lainnya tak mau kalah. Mereka berjejer untuk menonton emak-emak di 50 RT pada Kelurahan Kertosari mengikuti lomba baris berbaris dalam rangka HUT RI ke-80.

Rute yang dilalui dengan total 3 kilometer. Mulai dari depan STKIP Ponorogo ke selatan lanjut Jalan Pramuka ke timur. Sampai perempatan Jalan Barong ke utara. 

Kemudian ke barat Jalan Batoro Katong. Lalu Jalan Cinde Wilis ke selatan dan finish di Balai Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Terlihat ada mama cantik (macan) maupun ada yang telah berusia lanjut. Mereka begitu semangat mengikuti lomba baris berbaris. 

Mulai start, 50 grup yang terdiri dari 350 peserta. Masing-masing grup berjumlah 7 anggota mencuri perhatian juri maupun penonton.

Saat start mereka menunjukkan yel-yel yang telah dipersiapkan. Juga di sepanjang jalan menunjukkan defile. 

“Sepatu wes, celono wes, kaos wes, kocomoto joss (sepatu sudah, celana sudah, kaos sudah, kacamata joss). Gak mau jalan, maunya digoyang, gak mau jalan maunya digoyang,” teriak salah satu peserta yang mengundang tawa.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Cuaca Jatim Senin 11 Agustus 2025: Surabaya Panas, Hujan Turun di Kota Batu dan 5 Daerah Ini

Berusia 38 Tahun, JPO Siola Surabaya Dibongkar dan Akan Dibangun Dengan Desain Modern

Pemkot Surabaya merevitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Siola di Jalan Tunjungan. Hal ini untuk mengantisipasinya ambruknya jembatan berusia 38 tahun tersebut.

"Kekuatannya sudah kita lakukan perhitungan. Maka jembatan itu harus terkoneksi dan mencerminkan kondisi Jalan Tunjungan saat ini," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (10/8/2025).

Desain baru jembatan tersebut telah dibuat. Nantinya, jembatan ini akan lebih modern, terbuka, dan terintegrasi dengan pemandangan sekitar.

"Istilahnya terkoneksi dengan pemandangan sekitar,” jelas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Jembatan baru akan dirancang dengan akses yang dapat melihat pemandangan sekitar. Saat melintas di atasnya, warga dapat mengambil foto pemandangan Jalan Tunjungan dari ketinggian.

“Nanti tetap jembatan bentuknya, tapi lebih terbuka jadi bisa digunakan masyarakat untuk foto dengan view dari ketinggian,” tambah Wali Kota Eri.

Baca selengkapnya >>> 

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Sampah Berserakan - Gubernur Bikin Aturan Akhiri Polemik Sound Horeg

Diprotes Orang Tua Murid, Wali Kota Malang Klarifikasi Soal Imbauan Pelajar Pakai Atribut Arema

Tidak hanya kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang imbauan memakai atribut klub sepak bola Arema FC, melainkan juga merambah hingga kalangan pelajar sekolah di Kota Malang.

Hal ini sebagai bentuk menyemarakkan ulang tahun klub berjulukan Singo Edan yang berusia 38 tahun pada tanggal 11 Agustus 2025 mendatang.

Anjuran tersebut sempat mendapat protes dari orang tua murid di salah satu sekolah di Kota Malang.

Dalam cuitannya yang diunggah di media sosial, wali murid itu keberatan karena harus membeli atribut Arema yang tidak ada korelasi dengan pendidikan anaknya di sekolah.

Di dalam cuitannya itu, wali murid tersebut juga menyampaikan bahwa informasi pemakaian atribut Arema  disampaikan langsung oleh pihak sekolah.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat angkat bicara. Pria yang akrab disapa Pak Mbois ini menegaskan, bahwa anjuran tersebut bersifat imbauan dan tidak wajib untuk kalangan pelajar.

Baca selengkapnya >>> 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved