Berita Viral
Sutradara Bongkar Fakta Ironi Ratusan Film Mengantre Tapi Merah Putih: One For All Bisa Tayang
Sutradara suami Zaskia Adya Mecca itu mempertanyakan kenapa film itu bisa mendapatkan jadwal tayang di bulan Agustus.
TRIBUNJATIM.COM - Film animasi Merah Putih: One For All kini mendapatkan kritikan dari sejumlah sutradara tanah air.
Di antaranya ada Hanung Bramantyo yang ikut angkat bicara soal munculnya film animasi tersebut.
Sutradara suami Zaskia Adya Mecca itu mempertanyakan kenapa film itu bisa mendapatkan jadwal tayang di bulan Agustus.
Meski, ada ratusan film yang sedang mengantre untuk bisa tayang di bioskop Indonesia.
Baca juga: Sosok Pembuat Film Animasi Merah Putih: One For All, Telan Bujet Rp 6,7 Miliar Tapi Dikritik
Dalam unggahan di akun Instagram Story-nya, Hanung Bramantyo mengomentari sebuah artikel yang menyebutkan ucapan produser Merah Putih: One For All, yang mengaku tak mendapat sepeser pun uang dari pemerintah.
Namun, hal itu justru bertolak belakang dengan fakta bahwa film tersebut terkesan terburu-buru dirilis, bahkan dengan kualitas yang masih buruk.
"Terus kenapa harus buru-buru tayang? Ironisnya kok bisa dapat tanggal tayang di tengah 200 judul film Indonesia ngantre tayang?" tulis Hanung, dikutip Kompas.com, Senin (11/8/2025).
Film ini akan tayang bersamaan dengan film Hanung berjudul La Tahzan.
Selain itu, pada 14 Agustus juga akan tayang film Indonesia lainnya, yaitu Tinggal Meninggal, dan panggilan dari kubur.
Film animasi Merah Putih: One For All tuai kritik
Film animasi Merah Putih: One For All menjadi perhatian publik setelah merilis trailer perdananya di media sosial.
Publik merasa kecewa dengan kualitas animasi yang dibawa oleh film tersebut.
Kekecewaan publik semakin besar setelah mengetahui film Merah Putih: One For All menelan biaya produksi hingga Rp 6,7 miliar untuk kualitas animasi seperti itu.
Padahal, belakangan ini kualitas film animasi Indonesia dinilai sudah jauh lebih baik setelah adanya film Jumbo karya Ryan Adriandhy.
Siapa di balik film Merah Putih: One For All?
Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo yang merupakan bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.
Merah Putih: One For All disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari.
Mereka juga terlibat dalam penulisan skenario, bersama dengan produser Toto Soegriwo dan produser eksekutif Sonny Pudjisasono.
Trailer film ini pun ditayangkan di akun YouTube Perfiki TV.
Sinopsis Merah Putih: One For All
Merah Putih: One For All mengisahkan petualangan delapan anak dari berbagai latar budaya, yakni Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan etnis Tionghoa yang tergabung dalam "Tim Merah Putih".
Mereka bersatu untuk mencari dan menyelamatkan bendera pusaka tiga hari sebelum upacara kemerdekaan 17 Agustus.
Film ini mengusung tema kebangsaan, persatuan, dan keberagaman.
Merah Putih: One For All akan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Tukimah Syok Tahun Ini Bayar Pajak Rp 872 Ribu Padahal Tahun Lalu Cuma Rp 161 Ribu |
![]() |
---|
Akibat Kencing Tikus 18 Warga Meninggal, Kasus Meningkat saat Musim Hujan dan Banjir |
![]() |
---|
Daftar Kebijakan yang Dicabut Bupati Pati Sudewo setelah Didemo soal Kenaikan PBB 250 Persen |
![]() |
---|
Daftar Ketidakwajaran Kematian Pasutri yang Ditemukan Tanpa Luka, Tim Medis Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Nasib Warga Rumahnya Diteror Bom Molotov usai Lontarkan Ucapan: Yang Jatuh Cuma HP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.