Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Geram Air Sumur Puluhan Tahun Tercemar TPA, Warga Coret Kantor Wali Kota Pakai Air Lindi

Mereka sudah berkali-kali mencoba bertemu Wali Kota untuk mengadukan permasalahan ini, tetapi selalu buntu.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jabar/Eki Yulianto
CAT AIR LINDI - Aksi unjuk rasa warga Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Senin (11/8/2025), berlangsung panas. Mereka datang membawa air lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur dan menggunakannya untuk mengecat tembok bertuliskan 'Kantor Wali Kota Cirebon' sebagai bentuk protes. 

Warga menegaskan akan melanjutkan aksi bahkan menempuh jalur hukum jika tuntutan tak dipenuhi.

"Kami didukung teman-teman mahasiswa hukum untuk action atau gugatan kalau Pak Wali masih tidak mau audiensi," tegasnya.

Asep juga mengimbau Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM, untuk turun langsung melihat kondisi TPA Kopi Luhur.

Menurutnya, aspirasi warga selama ini seperti tak pernah sampai ke pemerintah provinsi.

"Kami juga mengimbau Kang Dedi Mulyadi segera turun ke TPA Kopi Luhur. Karena seolah-olah informasi dari warga Argasunya terkait keluhan ini tidak sampai ke provinsi."

"Tolong teman-teman media bantu sampaikan, supaya beliau mengambil sikap. Bertemu Pak Wali saja sulitnya minta ampun," ucap Asep.

Baca juga: Sosok Saksi Kunci Kasus Prada Lucky yang Tewas Dianiaya 20 Prajurit, Jadi Korban Selamat

Sementara menurut warga lainnya, Sri Hayati (35), mengaku sudah dua tahun menutup rapat sumurnya karena tak layak pakai.

"Sekarang buat masak dan minum kami beli galon tiap minggu. Tapi kan jadi pengeluaran tambahan," kata Sri.

Pantauan di lokasi, aksi warga turut dimeriahkan dengan teatrikal dan orasi bergantian dari atas mobil komando.

Spanduk dan poster protes membentang di depan balai kota.

Namun, massa hanya ditemui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Yuni Darti, sehingga mereka memilih membubarkan diri dengan rasa kecewa.

Warga mengaku lelah karena persoalan ini sudah puluhan tahun tak kunjung selesai.

Air sumur yang dulu jernih kini berubah keruh, berbau, dan memicu gatal-gatal.

-
Aksi unjuk rasa warga Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Senin (11/8/2025), berlangsung panas. Mereka datang membawa air lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur dan menggunakannya untuk mengecat tembok bertuliskan 'Kantor Wali Kota Cirebon' sebagai bentuk protes. (Tribun Jabar/Eki Yulianto)

Aksi protes juga dilakukan warga di Kelurahan Watas Lubuk Durian, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang kesal karena air tak mengalir.

Mereka pun mendatangi langsung kantor Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bukit Sulap (PDAM TBS) untuk mengambil air.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved