Berita Viral
Nasib 14 Kades Terbukti Positif Narkoba, Jabatannya Dinonaktifkan Bupati
Kebijakan itu diambil oleh Bupati Lahat, Sumsel Bursah Zarnubi. Bursah Zarnubi menonaktifkan kadesnya setelah mereka menjalani tes urine.
TRIBUNJATIM.COM - 14 kepala desa alias kades dinonaktifkan dari jabatannya setelah terbukti positif narkoba.
Kebijakan itu diambil oleh Bupati Lahat, Sumsel Bursah Zarnubi.
Bursah Zarnubi menonaktifkan kadesnya setelah mereka menjalani tes urine.
Hal itu diketahui Bupati Lahat, saat pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat, menggelar tes urine bagi camat, lurah, dan seluruh kepala desa se-Kabupaten Lahat, Kamis (07/08/2025) yang lalu.
Baca juga: Deretan Fakta Ketua RT Nikah dengan Dua Wanita di Pelaminan, Kades Berikan Penjelasan
Diungkapkan lelaki yang akrab disapa BZ ini, setidaknya ada 14 orang kepala Desa yang dinyatakan positif hasil tes urine.
Ditegaskan Bursah para kepala desa yang terbukti positif akan diberhentikan sementara dan digantikan Penjabat (Pj) selama enam bulan sebagai masa pembinaan.
“Kepala desa yang positif urinenya narkoba di Pj-kan sementara, selama enam bulan minimal supaya diperbaiki. Kalau membaik, kita kembalikan jabatannya. Kalau tidak membaik, langsung diberhentikan,” tegas Bursah, (14/8/2025).
Ia mengaku jumlah 14 orang ini tergolong banyak dan patut menjadi perhatian serius.
“Sekarang kita Pj-kan 14 orang, ini tergolong banyak, namun prosesnya sesuai aturan yang ada ” ujarnya.
Bupati menekankan bahwa peredaran narkoba kini sudah berada di halaman rumah dan mengancam semua lapisan masyarakat.
Karena itu, ia mengajak seluruh pihak bersatu memberantasnya.
“Kepala desa, sesepuh, tokoh dusun, para dinas, Kodim, polisi, bersatu berantas narkoba ini. Narkoba sudah di halaman rumah kita, tinggal tunggu saatnya. Makanya berantas dari sekarang,”pinta Bursah.
Selain narkoba, Bursah juga menyoroti penyakit sosial lain seperti praktik hiburan malam yang menurutnya menjadi sumber perilaku menyimpang.
“Jangan sampai meluas, termasuk rumah-rumah gubuk-gubuk malam itu. Disitulah pusat segala yang gila-gila itu. Kami akan koordinasi dengan Kodim, akan habiskan. Nggak bisa di zaman saya ada itu. Habis. Zaman bupati yang akan datang silakan, tapi di zaman saya jangan. Rusak anak kita nanti. Bukan cuma anak kita, warga desa juga rusak,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com
Rumah Batik Putri Maluang Dulunya Bukan Apa-apa, Goresan Cinta Kini Bikin Omzet Rp 150 Juta |
![]() |
---|
Polisi Sampai Dikejar Massa Jatuh Tersungkur Gara-gara Bupati Pati Sudewo Ngotot Tak Mau Mundur |
![]() |
---|
Celengan Masjid Rp 20 Juta Raib, Tak Mempan Meski Pengurus 3 Kali Ganti Gembok dan Rantai |
![]() |
---|
Bisa Bayar Tapi Tidak Makan, Resah Kakek Surya Pajak Biasanya Rp 6,2 Juta Kini Ditagih Rp 65 Juta |
![]() |
---|
Deretan Politisi Jadi Tersangka di Jumat Keramat KPK, Gus Yaqut Bakal Menyusul? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.