Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pria di Kota Blitar Ditemukan Tewas

Pria Blitar Tewas Dianiya Usai Pesta Miras, 2 Temannya Diamankan saat Hendak Kabur ke Kalimantan

D (35), warga Jl Cemara, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, yang ditemukan tewas di dalam rumah

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Samsul Hadi
AMANKAN TERDUGA PELAKU: Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly menyampaikan perkembangan kasus penemuan orang meninggal di rumah Jl Cemara, Kota Blitar, Sabtu (16/8/2025). Korban merupakan korban penganiayaan. 

Dikatakannya, sebelum terjadi penganiayaan, korban dan pelaku sempat pesta minuman keras (miras). Pesta miras diikuti tujuh orang termasuk korban. 

Tetapi, dari hasil penyelidikan sementara, polisi hanya mengamankan dua terduga pelaku penganiayaan. 

Sedang beberapa teman korban lainnya yang ikut pesta miras masih menjadi saksi. 

"Korban dan pelaku teman sepergaulan. Mereka sempat pesta miras sebelum terjadi penganiayaan. Ada tujuh orang yang ikut pesta miras termasuk korban. Tapi terduga pelaku yang kami amankan dua orang, lainnya masih saksi. Kami masih mengembangkan kasus ini," kata Yudho. 

Menurut Yudho, pelaku menganiaya korban dengan tangan kosong. Kepala korban sempat dibentur-benturkan ke benda keras.

"Hasil autopsi sementara, korban meninggal karena benturan benda keras di kepala dan ada patah di leher. Nanti, setelah semua fiks, kami akan undang kedokteran forensik untuk menjelaskan secara detail penyebab kematian korban," ujarnya. 

Yudho menjelaskan, dari hasil autopsi sementara, korban meninggal dunia sekitar lima jam setelah jasad ditemukan.

Diduga, korban masih hidup setelah mengalami penganiayan oleh pelaku. 

"Diduga, saat ditinggal oleh pelaku, korban masih hidup dan sampai akhirnya meninggal dunia," ujarnya. 

Motif Salah Paham

Yudho mengatakan, motif pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia diduga karena salah paham dan tersinggung. 

Saat korban dan pelaku sedang pesta miras, diduga ada perkataan korban yang menyinggung pelaku sehingga memicu tindakan penganiayaan.

"Motif kesalah pahaman dan tersinggung. Korban sering pesta miras dengan teman-temannya  dan pelaku. Ada salah paham saat berkumpul dan terjadi penganiayaan," katanya. 

Terkait informasi yang beredar sepeda motor korban hilang, kata Yudho, itu tidak benar. Menurutnya, sepeda motor korban tidak hilang. 

"Tidak ada motor hilang. Kalau penyelidikan kasus ini sudah selesai, kami akan rilis detailnya," katanya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved