Berita Viral
Sakit Hati Sapaannya Tak Dibalas, Saman Curi Motor Anak KKN: Sombong
Saman mengaku sakit hati hingga nekat mencuri motor milik mahasiswa KKN yang sedang mengabdi.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Namun, bagi mahasiswa yang punya hubungan baik dengan pemerintah desa tempat KKN, kata dia, mereka tetap bisa menjalin hubungan dengan perangkat setempat.
"Asalkan desanya sudah kondusif dan aman. Karena penempatan KKN tersebut berhubungan dengan desa tempat mereka tinggal, pasti mereka punya hubungan baik," katanya.

Meskipun demikian, Yuli meminta agar semua pihak di Lumajang bisa merenungi kejadian ini secara baik, terutama pemerintah daerah setempat.
"Serta Kamtibmas yang bertanggung jawab. Sebab kejadian ini sangat serius, bukan hal bisa, termasuk bagi Universitas Jember dan mitra perguruan tinggi KKN kolaboratif," jlentrehnya.
Yuli menegaskan, penarikan mahasiswa KKN ini untuk menjaga keselamatan jiwa mereka selama melakukan pengabdian terhadap masyarakat.
"Daripada memikirkan aset mahasiswa, sebab keselamatan jiwa jauh lebih penting," paparnya.
Baca juga: Penjual Jagung Bakar Lolos Paskibraka Nasional, Ibu sempat Mau Jual Kompor Buat Biaya ke Jakarta
Sementara itu, Bagian Divisi KKN LP2M Universitas Jember Agustin Wulan Suci mengaku mengetahui kejadian pencurian motor tersebut, dari grup dosen pendamping lapangan KKN kolaboratif di Lumajang.
"Saat kami ke sana, anak-anak dalam kondisi syok dan orang tua sudah ada yang kesana. Pada saat itu juga sudah ada asisten III dari Pemkab Lumajang," tambahnya.
Wulan mengatakan saat itu, Asisten III Pemkab Jember meminta para mahasiswa untuk tidak pulang, dengan harapan mereka tetap melanjutkan KKN.
"Saat itu Perangkat desa, camat dan kepolisian telah melakukan olah TKP," ucap Wulan.
Ia mengatakan, selama mengabdi di desa kawasan Lumajang, mahasiswa tersebut menjadi hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Hal itu terlihat ketika mahasiswa KKN tersebut dilakukan penarikan, banyak warga setempat menangis sedih akan perpisahan tersebut.
"Saat pemulangan, sempat terjadi hujan tangis juga. Artinya kalau (pencurian kendaraan) akibat keteledoran mahasiswa dan kurang berhubungan baik dengan masyarakat, saya kira tidak. Kondusif banget untuk menjalankan program," tuturnya.
Wulan mengatakan. tempat kejadian perkara pencurian kendaraan sepeda motor milik Mahasiswa KKN di Desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso, memang sangat rawan lokasinya.
"Karena di belakang kantor desa itu kebun. Jadi proses pembobolannya itu lewat tembok belakang itu, tepat di tempat tidur para mahasiswi," katanya.
MUI Pastikan Pengajian Umi Cinta Bukan Ajaran Sesat, Masalah Jamaah Campur Terjawab |
![]() |
---|
Harus Setor Rp30-60 Juta ke Disdik sebagai Uang Pelicin, Para Guru Mengeluh |
![]() |
---|
Heru Tukang Ojek Tak Bisa Beli Seragam SMP Rp 841 Ribu hingga Anaknya Bolos, Sudah Jual TV |
![]() |
---|
Sudah Mau Tutup Kiosnya, Nining Malah Rugi Rp11,2 Juta Gegara Ulah Pembeli Ingin Beli Emas |
![]() |
---|
Penjual Jagung Bakar Lolos Paskibraka Nasional, Ibu sempat Mau Jual Kompor Buat Biaya ke Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.