Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Larangan saat Rebo Wekasan yang Jatuh Pada 20 Agustus 2025, Hari Paling Sial Sepanjang Tahun

Jadwal Rebo Wekasan tahun ini dan lima hal dilarang dilakukan pada momen ini.

Editor: Hefty Suud
iStockPhoto Nanag Sholahuddin
LARANGAN REBO WEKASAN - Foto ilustrasi pernikahan, salah satu kegiatan yang dilarang saat Rebo Wekasan. Tahun ini Rebo Wekasan jatuh pada Rabu 20 Agustus 2025. 

Bahkan, kaum Arab Jahiliyah percaya bahwa diakhir bulan Safar akan berhembus angin yang membawa penyakit di perut seseorang yang keluar rumah.

3. Tidak Membuka Usaha Baru

Bagi Anda yang ingin membuka suatu usaha, sebaiknya menghindari pembukaan usaha pada Rabu Wekasan.

Sungguh sangat disayangkan jika nantinya akan ditimpa kesialan. Misalnya, seperti sepinya pembeli pada hari pertama pembukaan usaha baru, maupun kebangkrutan usaha yang akan Anda alami.

4. Tidak Membeli Barang-barang Mahal

Tak hanya membuka usaha baru, larangan membeli barang-barang mahal juga sebaiknya Anda implementasikan.

Semua itu demi menjaga Anda dari perilaku boros pun agar tidak terjadi hal buruk yang datang dari barang mahal Anda.

Baca juga: Makna Rebo Wekasan, Tradisi Tolak Bala di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar dalam Kalender Islam

5. Tidak Berhubungan Seksual

Kegiatan lainnya yang dilarang untuk dilakukan pada Rabu Wekasan bulan Safar tak lain adalah pantangan tidak berhubungan seksual bagi pasutri.

Adanya energi negatif dan hal-hal mistis yang kuat pada waktu tersebut dapat menimbulkan suatu kesialan.

Masyarakat Jawa percaya bahwa jika ada pasutri yang tetap melakukan pantangan tersebut, maka tabiat kurang baik akan timbul dari salah satu pasangan.

Asal-usul Rebo Wekasan

Ilustrasi Rebo Wekasan dan deretan mitosnya.
Ilustrasi Rebo Wekasan dan deretan mitosnya. (Tribun Timur)

Asal-usul Rebo Wekasan disebut berasal Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta.

Konon pada hari Rabu terakhir di bulan Sapar tersebut adalah hari bertemunya Sri Sultan Hamengku Buwono I dengan Kyai Faqih Usman atau Kyai Welit.

Berdasarkan pada hari bersejarah itulah masyarakat kemudian memberi nama tradisi ini sebagai upacara Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved