Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Aris Perangkat Desa Disemprot Lurah karena Pamer Mobil Meski Gaji Rp 2 Juta, Ternyata Pengusaha Tebu

Tengah viral di media sosial video perangkat desa di Grobogan, Jawa Tengah pamer punya mobil meski gaji Rp 2 juta.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST via TribunJateng
PERANGKAT DESA VIRAL - Tangkapan layar video perangkat desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bernama Lopo Aris Wibowo memperlihatkan dirinya memamerkan mobil. Ia akhirnya dipanggil lurah dan dimintai klarifikasi. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video perangkat desa pamer punya mobil meski gaji Rp 2 juta.

Perangkat desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini bernama Lopo Aris Wibowo.

Karena aksinya tersebut, Aris disemprot lurah dan dimintai klarifikasi.

Fakta lain tentang dirinya pun terungkap.

Dalam video yang viral, Aris tampak merekam rekannya sesama perangkat desa yang sedang menyetir mobil.

Ia lalu melontarkan kalimat yang menyinggung soal gaji perangkat desa. 

“Kalah gaji menang gaya. Perangkat desa gaji 2 juta, mobile…,” ujar pria yang memegang kamera itu, seperti dilansir dari TribunJateng.

Tak berhenti di situ, ia juga menantang warganet yang kerap meremehkan perangkat desa. 

“Piye menurutmu? Sing komen-komen neng kono ngenyeki perangkat desa, iki lho mobile lho koyo ngene. Sing tukang ngenyek mobilmu opo?” katanya.

Video itu kemudian viral dan menuai banyak komentar. Tak sedikit warganet menilai Lopo Aris bersikap sombong karena ucapannya tersebut.

Baca juga: Sosok Waria Pamer Mobil Tapi Minta-minta Uang, Marah Jika Tak Diberi, Dulu Kerja di Salon: Si Chika

Menanggapi hal itu, Lopo Aris akhirnya buka suara. Ia menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi. 

”Dengan adanya video yang sangat viral, saya pribadi sangat merasa bersalah. Dan saya berharap masyarakat seluruh Indonesia bersedia memaafkan saya,” kata Lopo, Senin (18/8/2025) siang.

Ia menambahkan bahwa dirinya sudah dimintai klarifikasi oleh pihak desa. 

”Saya sudah dipanggil Pak Lurah, dan sudah saya sampaikan klarifikasi lengkap. Sekali lagi, saya minta maaf,” ujarnya.

Lopo menjelaskan, maksud dari ucapannya bukanlah pamer atau merendahkan masyarakat. 

Ia hanya ingin bercanda sambil menunjukkan bahwa rekannya, Dedi, yang sedang menyetir mobil, memang memiliki kendaraan tersebut meski gajinya sebagai perangkat desa hanya Rp 2 juta.

Baca juga: Ketro Warga Trenggalek Tak Terima Dinasehati Soal Warisan, Mobil Kades dan Motor Ketua RT Dibakar 

Menurutnya, mobil itu bisa dimiliki karena Dedi memiliki usaha lain di luar pekerjaannya sebagai perangkat desa. 

”Dia punya usaha perkebunan tebu. Jadi bukan hanya perangkat desa saja,” jelasnya.

Lopo pun menegaskan kembali bahwa ucapannya tidak dimaksudkan untuk menghina siapapun. Ia menegaskan, niatnya semata hanya bercanda.

Sementara itu dalam kasus lain, Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya, menyoroti kinerja kepala desa di Kabupaten Lebak, Banten.

Menurut Hasbi, masih banyak jalan desa di Lebak yang rusak, tetapi banyak pula kepala desa yang memiliki mobil mewah.

Hal itu dia sampaikan saat pidato upacara peringatan 17 Agustus 1945 di Alun-alun Rangkasbitung.

Awalnya, Hasbi menyebutkan bahwa dalam kepemimpinannya, pembangunan infrastruktur sudah dimulai.

Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ada sekitar 1.617 kilometer jalan desa yang masih dalam kondisi rusak.

Kemudian, dia mempertanyakan ke mana aliran dana desa digunakan.

"Pembangunan jalan desa sudah dimulai, saya ingatkan bagi kepala desa yang hadir, 'ke mana saja dana desa?" kata Hasbi di Alun-alun Rangkasbitung, Minggu (17/8/2025).

Dalam kesempatan itu, Hasbi juga menyinggung bahwa saat ini banyak kepala desa yang memiliki mobil mewah, padahal kondisi jalan di wilayahnya masih rusak.

Hasbi kemudian mengancam akan melakukan audit terhadap kepala desa jika ada penyimpangan dalam penggunaan dana desa.

"Jalan desa rusak, kepala desa mobilnya Fortuner dan Pajero. Jangan macam-macam ke saya, (jika) melawan, 339 kepala desa saya periksa, saya audit," kata Hasbi dalam bahasa Sunda.

Baca juga: Dana Rp400 Juta Diduga Disalahgunakan, Kejari Nganjuk Periksa Perangkat Desa Dadapan

Saat dikonfirmasi terkait pidatonya tersebut, Hasbi bilang bahwa pidato itu merupakan bentuk peringatan bupati kepada kepala desa di wilayah Kabupaten Lebak.

"Karena seperti kita tahu, banyak jalan desa masih rusak, sementara kepala desa mobilnya mewah-mewah. Ini sangat-sangat miris. Jadi, jalan desa harus dibangun, itu kuncinya," kata mantan anggota DPR RI ini.

"Itu peringatan, bukan ancaman," lanjut dia.

Hasbi kemudian mengatakan bahwa dia mengajak para kepala desa untuk sama-sama membangun infrastruktur di Kabupaten Lebak.

Dia berharap dana desa bisa dipakai untuk pembangunan jalan desa.

"Ayo bangun desa bergotong-royong dengan pemerintah daerah. Saya beri contoh, ada kebutuhan jalan desa dua kilometer, kemampuan dana desa hanya 500 meter, sisanya bisa dari bupati atau dari pemerintah provinsi," ujar dia.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved