Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wisatawan Asyik Berbikini di Pemandian Air Panas Gua Susu Tuai Pro Kontra, Dispar Sebut Menyimpang

Beredar video pendaki asing berbikini saat mandi di pemandian air panas di jalur menuju Torean, Gunung Rinjani.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Dok BNPB
VIRAL - Wisatawan asing berbikini di Gua Susu, Gunung Rinjani, picu sorotan nasional hingga Dispar NTB tegaskan pentingnya etika dan penghormatan adat. Foto adalah pintu masuk pendakian Gunung Rinjani yang terlihat rusak usai gempa bermagnitudo 6,4, Minggu (29/7/2018). 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi wisatawan asing yang asyik berbikini saat mandi di pemandian air panas Gua Susu, Gunung Rinjani, jadi sorotan.

Viralnya video rekaman aksi mereka memicu gelombang kritik dan sorotan nasional terhadap etika wisata di kawasan yang sakral tersebut.

Di tengah upaya menjaga pariwisata berkelanjutan, insiden ini membuka lagi diskusi penting soal edukasi budaya dan perlindungan nilai lokal dalam industri wisata alam.

Baca juga: Alasan Sejumlah Toko di Jalan Tunjungan Pasang Stiker Kuning, Bentuk Protes Pengunjung Menurun

Dinas Pariwisata NTB menyebutkan jika bule yang berbikini di pemandian air panas Gunung Rinjani adalah perilaku yang menyimpang.

"Ini sudah menyimpang. Di standar operasional prosedur (SOP) kemarin kita malah melibatkan Majelis Adat Sasak, sebagai penyeimbang dan mengawasi perilaku wisatawan (Gunung Rinjani) supaya tidak menyimpang dari norma-norma adat istiadat orang Sasak itu sendiri," kata Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Mawardi, Selasa (19/8/2025).

Dikatakan pria yang telah lama bekerja sebagai guide ini, pihak treking organizer (TO) dan guide Gunung Rinjani seharusnya memberikan edukasi kepada wisatawan untuk menghormati norma adat.

Agar untuk selanjutnya tidak boleh ada lagi hal-hal yang menyimpang dari adat istiadat.

Pihaknya mewanti-wanti jika hal ini terjadi lagi, harus ada sanksi atau punishment ke pihak pengelola dan harus ditegaskan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk memberikan sanksi.

"Gunung Rinjani sangat disakralkan oleh masyarakat Sasak maupun Suku Bali sebagai tempat spiritual," ujarnya, mengutip Tribun Lombok.

"Jangan gara-gara pariwisata merusak tatanan adat istiadat," terang pemilik Penginang Lombok Artshop ini.

Warga asli Sukarara Lombok Tengah ini menghimbau semua pihak supaya mengedepankan sustainable tourism.

Yaitu bagaimana ekonomi masyarakat menjadi sejahtera, sosial budaya tidak hengkang atau punah, tapi harus dijaga bersama.

Kemudian lingkungan harus tetep terjaga dan dilestarikan.

Diberitakan sebelumnya, beredar video para pendaki mancanegara menggunakan bikini saat mandi di pemandian air panas di jalur menuju Torean.

Tepatnya di bawah Gua Susu, Gunung Rinjani, Lombok, NTB.

Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Mawardi. Pihaknya menyiapkan sanksi jika kejadian bule berbikini saat mandi di air panas di Gunung Rinjani terulang kembali.
Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Mawardi. Pihaknya menyiapkan sanksi jika kejadian bule berbikini saat mandi di air panas di Gunung Rinjani terulang kembali. (Istimewa)

Akun Instagram @rinjaniindonesia mengunggah video empat hari lalu dan hingga Selasa (19/8/2025), sudah 5.769 kali dibagikan dan mendapatkan 20,8 ribu suka.

Ketua Asosiasi Trekking Senaru (Atos), Munawir mengakui, mandi di air panas tidak diperkenankan memakai sabun ataupun sampo serta menggunakan pakaian sopan.

"Kita melihatnya enggak sopan juga, kita dari asosiasi menyayangkan itu," kata Munawir, Selasa (19/8/2025).

Dia menyebut, biasanya tamu diarahkan untuk menggunakan pakai pakaian sopan (handuk) dari tenda menuju ke pemandian air panas.

"Tamu diarahkan memakai baju di tenda, nanti ganti pakaian dekat sana. Enggak seharusnya dia jalan jauh dari camp (menggunakan pakaian tidak sopan)," sambung Munawir.

Baca juga: Sosok Mutia Yuningsih Anak Penjual Rombengan Berhasil Jadi Paskibraka Nasional 2025, Sang Ibu Bangga

Sementara itu di Jawa Timur, nasib apes dialami turis asal Amerika Serikat (AS), Nikiander Pelari (31), saat liburan di Kabupaten Banyuwangi.

Uangnya senilai 2.000 dollar AS atau setara Rp32 juta lenyap ketika disimpan di homestay yang ia tempati di Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.

Polisi kini menyebut, pencuri uang tersebut sudah ditangkap.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menjelaskan jika penangkapan ini dilakukan sejam usai laporan diterima polisi.

"Korban melapor ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) pada Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB."

"Dan tersangka kami amankan sekitar sejam kemudian," kata Rama, Sabtu (16/8/2025).

PENCURIAN UANG TURIS - Penampakan uang 2.000 dolar AS milik Turis asal Amerika Serikat, saat berlibur di Kabupaten Banyuwangi.
Penampakan uang 2.000 dolar AS milik Turis asal Amerika Serikat, saat berlibur di Kabupaten Banyuwangi. (Dok Polresta Banyuwangi)

Rama menjelaskan, tersangka menyimpan uangnya di dalam kamar homestay di wilayah Jalan Kapten Sutaji, Banyuwangi Kota.

Korban merasa kehilangan setelah menilik uang yang ia simpan hilang.

Polisi belum menjelaskan secara detail proses hilangnya uang tersebut.

Termasuk cara tersangka masuk ke dalam kamar hotel dan menyikat uang milik korban. 

Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman.

Yang pasti, setelah uangnya hilang, korban dibantu oleh warga setempat melapor ke Mapolresta Banyuwangi. 

"Setelah menerima laporan di SPKT, kami langsung menindaklanjuti dengan mengantar korban ke Piket Reskrim. Kami kemudian menerbitkan laporan polisi," ujarnya.

Berikutnya, tim gabungan dari Piket Reskrim, Inafis, dan Resmob mengecek kamar tempat korban menginap.

Setelah mengumpulkan bukti-bukti awal, polisi bergerak menangkap tersangka.

"Kurang dari satu jam setelah olah TKP, tim berhasil mengamankan seorang terduga pelaku," ujarnya.

Baca juga: Penjelasan BPS Soal Pengeluaran Rp3 Juta per Orang Disebut Super Kaya Menurut Data DTSEN

Tersangka diketahui adalah seorang pria, namun polisi belum menjelaskan detail tentang siapa sosoknya.

"Saat ini, Satreskrim Polresta Banyuwangi masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap terduga pelaku serta mengumpulkan bukti tambahan terkait kasus tersebut," tutur dia.

Setelah mengamankan tersangka, Rama menjelaskan, beberapa pejabat utama Polresta Banyuwangi menemui korban untuk menyerahkan uang yang dicuri berserta barang bukti lain seperti dompet dan kunci.

Berdasarkan barang bukti yang ditunjukkan, selain uang dollar AS pecahan 100 dan 50, ada juga uang euro pecahan 50 yang turut disita polisi dari tersangka. (Aflahul Abidin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved