Ayu Juara 1 Lomba HUT RI Berkat Gaun dari Cabai hingga Sawi, 1 Kampung Gotong Royong Buat Kostum

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial sosok wanita pakai gaun dari sayuran.

Wanita itu rupanya bernama Ayu Lestari, asal Pasuruan, Jawa Timur.

Dalam videonya yang viral, Ayu tampak memakai gaun dilapisi sayuran, mulai sawi putih, cabai, hingga wortel.

Setelah ditelusuri, Ayu rupanya memakai gaun itu untuk mengikuti perlombaan di desanya, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) pada Minggu (10/8/2025).

Di wilayah tempat tinggalnya, yakni Desa Plinggisan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, mengadakan acara JTS (Jalan Tengah Sawah) pada momen Kemerdekaan RI ini.

Acara tersebut, diawali kegiatan jalan santai mengelilingi Desa Plinggisan, dilanjut acara fashion show dengan tema “Nuansa Alam Pedesaan”. 

Desa Plinggisan adalah sebuah desa di Kecamatan Kraton, yang memiliki jarak sekitar 10 Kilometer dengan pusat kota.

Bila melihat situs petunjuk arah Google Maps, waktu tempuh berkendara sekitar 20 menit, tergantung kondisi lalu lintas dan rute yang dipilih.

Menurut Ayu Lestari, setiap Rukun Tetangga (RT) diwajibkan menampilkan satu orang untuk fashion show di Desa Plinggisan.

Fashion show merupakan peragaan busana dalam sebuah acara, busana dirancang oleh seorang desainer diperagakan oleh model di hadapan penonton.

Baca juga: Mancing Perdana, Nasib Mujur Ansori Juarai Lomba Mancing Ikan Lele di Lamongan: Awalnya Coba-coba

Lantas, warga di RT-nya memilih konsep pakai kostum dari sayuran. Kostum tersebut, mengangkat tema tentang nuansa alam pedesaan.

"Kami mengambil dari bahan dasar sayuran dikarenakan di desa identik dengan perkebunan dan sawah. Kami membuat kostum yang unik dan menarik agar terlihat beda dari yang lainnya," kata Ayu Lestari, Rabu (20/8/2025), melansir dari Tribunnews.

Selanjutnya, Ayu Lestari menyebut, warga di RT-nya memilih dirinya untuk tampil di fashion show.

"Warga RT 004 RW 003 ini memilih saya untuk bisa tampil ketika fashion show, padahal saya juga belum ada pengalaman sama sekali di dunia fashion show. Akan tetapi warga percaya bahwa saya bisa melakukannya," lanjut perempuan berusia 25 tahun itu.  

Baca juga: Meriahnya Lomba Dayung di Sampang, Ratusan Warga Teriakkan Dukungan untuk Jagoannya

Ayu Lestari menceritakan, sejumlah orang gotong royong membuat kostum sayuran itu. 

Awalnya, kata Ayu Lestari, membuat kerangkanya sesuai dengan ukuran tubuh.

Kerangka tersebut, terbuat dari karung sak bekas gula. Kemudian, sayuran sawi dijahit satu per satu dan ditata agar terlihat rapi. 

Meski memerlukan ketelitian, Ayu Lestari mengatakan, tak ada kendala dalam proses pembuatannya.

"Karena warga RT 004 RW 003 sudah berpengalaman dibidangnya untuk bekerja sama membuat kostum tersebut," jelasnya. 

Hingga waktu perlombaan tiba, Ayu Lestari tampak percaya diri berlenggak-lenggok bak model di karpet merah, area fashion show.

Alhasil, Ayu Lestari mendapat Juara 1 dalam lomba fashion show di desanya. 

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa menjadi juara 1 Fashion Show. Ini semua berkat kerjasama warga RT 04 RW 03 yang selalu kompak dan selalu memberi support," ucapnya.

Kemudian, perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta di Pasuruan itu, mengunggah video dirinya yang melakukan fashion show di Desa Plinggisan, Pasuruan. 

"Video diunggah pada tanggal 10 Agustus 2025. Saya mengunggah video fashion show untuk berbagi kebahagiaan karena ini pengalaman pertama saya dan akan menjadi kenangan suatu saat nanti," lanjut Ayu Lestari.

Tak disangka video yang diunggah di akun Instagram @ay_lestar1m, viral di media sosial.

Dalam video, Ayu Lestari tampak mengenakan pakaian yang dilapisi sayuran.

Pada bagian bawah dilapisi kubis atau kol, kemudian bagian atas dilapisi sawi.

Sementara pada bagian leher dibalut aksesoris kalung, terbuat dari cabai yang dibentuk melingkar. Ditambah aksesoris dari wortel. 

Pun di bagian mahkotanya, dibuat dari daun pisang menutupi kepala.

Sontak, penampilan tersebut, membuat kagum para penonton dan warganet. 

Lomba Lain

Sementara itu, warga Desa Wudi, Kecamatan Sambeng, Lamongan, Jawa Timur, menggelar lomba fashion show dengan tema kostum daur ulang, untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-80, Senin (18/8/2025) malam. 

Sebanyak 12 peserta yang merupakan perwakilan dari setiap RT ikut meramaikan lomba yang diinisasi Karang Taruna ini.

Kepala Desa Wudi, Zainul Muchid, menjelaskan, lomba fashion show ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan. 

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendorong warga agar lebih kreatif dalam mendesain kostum dari bahan-bahan daur ulang, seperti botol bekas, daun nangka, daun jagung, daun kelapa, bungkus detergen, karung goni, dan kantong plastik bekas.

"Kami berharap warga bisa memanfaatkan pemberdayaan yang disediakan oleh pemerintah melalui dana desa," ungkap Zainul, Senin (18/8/2025) malam.

Meskipun saat ini fokus warga masih pada sektor ternak dan kesenian reog, Zainul optimistis kreativitas anak-anak Karang Taruna di Desa Wudi dapat berkembang melalui event fashion show ini. 

"Antusiasme warga sangat tinggi, terlihat dari banyaknya penonton yang hadir untuk menyaksikan acara ini hingga selesai," tambahnya.

Baca juga: Serunya Lomba Olahraga Padel Kenakan Kebaya di Malang Semarakkan HUT Ke-80 RI

Zainul juga menyampaikan harapannya untuk masa depan Desa Wudi.

"Kami ingin mewujudkan desa wisata, meskipun saat ini kondisi perekonomian belum mendukung. Namun, kami yakin dengan semangat anak-anak Karang Taruna, cita-cita tersebut bisa tercapai," ujarnya.

Ia berharap di HUT Kemerdekaan RI ke-80 ini, Indonesia bisa menjadi negara yang makmur.

"Meskipun pendahulu kita mengatakan bahwa 'tongkat dan batu saja bisa tanaman,' hingga saat ini kemakmuran yang diimpikan belum tercapai. Semoga di ulang tahun yang ke-100 nanti, negara kita sudah menjadi negara yang makmur dan maju," katanya.

Salah satu peserta lomba fashion show, Lia Oktavia, menjelaskan tentang kostum yang digunakannya.

"Ini adalah kostum daur ulang yang terbuat dari sampah botol plastik. Temanya adalah 'Putu Ayu,'" katanya. 

Lia juga menambahkan, ia dan tetangganya membuat kostum tersebut dalam waktu lima hari.

Acara fashion show ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga sebagai bentuk perayaan semangat kemerdekaan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga Desa Wudi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com