Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Curi Sepatu Rp 9,1 Juta di Perumahan TNI, Kakek 57 Tahun Jual Rp 85 Ribu untuk Bayar Kos

Seorang kakek curi sepatu mahal lalu menjualnya dengan harga murah untuk membayar kos. Kakek itu berinisial SJ (57).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Polsek Mamajang
KAKEK CURI SEPATU - Kakek berusia 57 tahun ditangkap polisi setelah melakukan mencuri lima pasang sepatu di Jalan Mappanyukki, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (18/8/2025). Ia menjual sepatu itu dengan harga murah untuk bayar kos. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang kakek curi sepatu mahal lalu menjualnya dengan harga murah untuk membayar kos.

Kakek itu berinisial SJ (57).

SJ beraksi nekat demi bisa membayar kos, namun kini malah berakhir di penjara.

Diketahui, SJ ditangkap polisi diduga mencuri lima pasang sepatu di kawasan kompleks perwira TNI di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Polisi melacak keberadaannya melalui rekaman CCTV.

SJ akhirnya terdeteksi berada di Jalan Mappanyukki, Kecamatan Mamajang, pada Senin (18/8/2025).

Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, membenarkan penangkapan tersebut.

"Benar telah diamankan pelaku dugaan pencurian sepatu, total kerugian mencapai Rp 9,1 juta. Aksi pencurian dilakukan pelaku saat dini hari dengan memanjat pagar rumah," kata Wahiduddin saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.

Aksi SJ dinilai nekat karena menyasar rumah-rumah perwira TNI. Selain di kompleks perwira, ia juga pernah melakukan pencurian di rumah warga di Jalan Tupai, Makassar.

"Melakukan aksi pencurian di salah satu kompleks perumahan perwira TNI di Makassar. Kasus ini terjadi di wilayah hukum Polsek Mamajang, pada Juli lalu," ungkap Wahiduddin.

Baca juga: Sakit Hati Sapaannya Tak Dibalas, Saman Curi Motor Anak KKN: Sombong

Dalam pemeriksaan, SJ mengaku menjual sepatu curiannya di pinggir jalan dengan harga murah kepada pengendara yang melintas.

"Satu pasang sepatu informasinya dijual dengan seharga Rp 85.000 dan hasilnya dipakai untuk membayar indekosnya," jelas Wahiduddin.

Saat ini polisi masih melakukan pendalaman untuk mengungkap apakah ada lokasi lain yang menjadi sasaran pencurian SJ.

Sementara itu dalam kasus lain, polisi berhasil meringkus satu di antara pelaku kasus pencurian sepeda motor milik mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Lumajang, Jawa Timur.

Teror pencurian sepeda motor tersebut terjadi di Kantor Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, beberapa waktu lalu. 

Pelaku yang diamankan adalah seorang pria bernama Saman (32), warga Desa Alun-alun. 

Baca juga: Sosok Ibu Lulusan Sarjana Psikologi yang Nyaris Dipenjara Karena Curi Baju untuk Beli Susu Anak

Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, menjelaskan, Saman tidak beraksi seorang diri, melainkan bersama rekannya, SO

Keberadaan SO belum diketahui dan kini masih dalam pengejaran polisi. 

"Pelaku yang berhasil kita ungkap ini yang di Desa Alun-alun. Tersangka yang di Desa Alun-alun ini ada dua orang, yang satu orang masih kami selidiki guna pengejaran lebih lanjut," terang Alex saat gelar rilis di Polres Lumajang, Sabtu (16/8/2025).

Menurut Alex, rumah Saman berada tak jauh dari kantor desa yang dijadikan tempat tinggal mahasiswa KKN asal Jember.

Meski bukan perangkat desa, Saman sempat dipercaya oleh kepala desa untuk membantu menjaga keamanan mahasiswa.

Gerak-gerik Saman terbilang tak mencurigakan, saat para mahasiswa KKN panik karena ada laporan kehilangan motor, Saman justru berada di kantor desa menemani mereka. 

Motor mahasiswa KKN yang diambil langsung disembunyikan di semak-semak, kemudian Saman kembali ke kantor desa bersama mahasiswa yang kebingungan untuk memantau kondisi terkini.

Selain menangkap Saman, polisi juga masih memburu tiga pelaku lain yang terlibat dalam pencurian sepeda motor mahasiswa di dua lokasi berbeda. 

Tiga pelaku lain itu diketahui melakukan pencurian di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Lumajang.

Sehingga total buron yang masih dalam pengejaran dalam kasus ini berjumlah empat orang. 

Alex menegaskan, para pelaku berasal dari kelompok yang berbeda. 

"Secara praktik pencuri ini beda kelompok, ini masih permulaan dan kita akan terus kejar pelaku sampai dapat," tandasnya.

Di sisi lain, di hadapan polisi, tersangka Saman mengaku dirinya sakit hati terhadap mahasiswa KKN hingga nekat melakukan pencurian. 

Baca juga: Cara Licik Saman Curi Motor Mahasiswa KKN di Lumajang, Sembunyikan Curian hingga Temani Korban Panik

Ia merasa tersinggung karena perilaku mahasiswa, terutama laki-laki yang ia anggap tak ramah alias sombong.

"Sombong mereka gak mau nyapa, kalau yang perempuan sih masih nyapa. Namun yang laki-laki disapa tidak jawab," beber Saman. 

Saman juga mengakui sejatinya ia mendapat amanah dari kepala desa untuk menjaga para mahasiswa KKN. 

Namun, karena tersinggung, ia justru mengajak rekannya SO untuk mencuri motor mahasiswa.

“Benar disuruh jaga sama pak inggi kepala desa (untuk jaga mahasiswa) tapi anak-anaknya sombong jadi saya ambil (sepada motor),” tuturnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved