Berita Viral
Wali Murid SMKN Dipungut Bayar Uang Gedung Rp 1,5 Juta, Kepsek Sebut Iuran untuk Bangun Fasilitas
Akun @brorondm awalnya mengunggah foto gedung SMKN 1 Jombang. Akun itu menuliskan adanya “uang gedung” Rp 1,5 juta dan SPP Rp 100 ribu.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Padahal Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah mengeluarkan surat edaran yang berisi larangan gratifikasi/pungutan liar/penyuapan pada sistem penerimaan murid baru di SMA, SMK dan SLB se-Aceh.
Wali murid diberika surat untuk ditanda tangani tidak keberatan akan pungutan tersebut, bahkan tanpa kuitansi.
Selain gubernur, Dinas Pendidikan Aceh juga telah mengeluarkan surat edaran serupa tentang SPMB pada SMA, SMK, dan SLB Tahun Ajaran 2025/2026.
Sikap sekolah yang tidak patuh atau mengangkangi surat edaran Pemerintah Aceh itu tentu saja membuat Ombudsman kesal.
Lembaga negara pengawas pelayanan publik itu mengancam tidak akan memberikan data clearance bagi instansi yang mengajukan pembangunan Zona Intergritas (ZI).
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, pungutan uang masuk di jenjang SMA dan SMK berkisar dari Rp 2 jutaan sampai Rp 3 jutaan.
Bahkan di sekolah-sekolah favorit atau unggulan, pungutan yang ditetapkan bisa membengkak lagi hingga mencapai belasan juta rupiah.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dian Rubianty, juga mengaku banyak menerima laporan dari wali murid terkait pungutan uang masuk SMA dan SMK di Banda Aceh.
"Kami sangat prihatin, masih ada sekolah-sekolah yang melakukan praktik pungutan di luar ketentuan saat SPMB berlangsung," kata Dian, Selasa (8/7/2025), dikutip dari Serambinews.
Dian mengaku, sudah menyampaikan hal ini kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis.
Menanggapi hal itu, Marthunis, sambung Dian, akan memastikan secara langsung bahwa semua SMA/SMK/SLB di bawah Disdik Aceh akan mematuhi surat edaran gubernur dan kepala dinas.
"Tapi hal ini harus dibuktikan dengan pembatalan pungutan. Yang terlanjur mengutip, harus kembalikan,” tegas Dian Rubianty.
Baca juga: Sisi Lain Bu Guru Pengancam Cekik Siswa Kini Diduga ODGJ, Merokok hingga Bercelana Pendek
Lebih lanjut, Dian mengungkakan ada Komite Sekolah yang berdalih bahwa pungutan itu dilakukan setelah SPMB.
Namun Dian menjelaskan proses SPMB itu tidak serta merta selesai dengan keluarnya pengumuman hasil seleksi.
"Silahkan panitia seleksi dan komite merujuk juknis dan SE," imbuhnya.
Sempat Nginap 3 Hari di Rumah Lansia, Wanita ini Keluar Malah Gondol Perhiasan Senilai Rp 369 Juta |
![]() |
---|
Warga Bawa Jenazah Kakaknya Pakai Motor Tembus Hutan, Desa Tak Punya Fasilitas Kesehatan Memadai |
![]() |
---|
Wanita Baru Sadar Mobilnya Mendadak Hilang Bersamaan dengan Teman Prianya di Rumah |
![]() |
---|
Baru Usia 3 Tahun Moana sudah Jadi Juragan Kos 8 Kamar, Ria Ricis Serah Terima |
![]() |
---|
Pasien BPJS Disuruh Dokter Bayar Rp 8 Juta untuk Beli Alat Operasi, Anak Tetap Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.