Berita Viral
Wali Murid SMKN Dipungut Bayar Uang Gedung Rp 1,5 Juta, Kepsek Sebut Iuran untuk Bangun Fasilitas
Akun @brorondm awalnya mengunggah foto gedung SMKN 1 Jombang. Akun itu menuliskan adanya “uang gedung” Rp 1,5 juta dan SPP Rp 100 ribu.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATINM.COM - Kasus dugaan pungutan liar atau pungli terjadi di SMKN 1 Jombang, Jawa Timur.
Sekolah itu disebut diduga melakukan pungli kepada wali murid baru.
Hal ini seperti terlihat dalam unggahan Instagram, yang viral di media sosial.
Di mana unggahan itu menyebut adanya penarikan dana pembangunan sebesar Rp 1,5 juta serta iuran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) Rp 100.000 per bulan.
Akun @brorondm awalnya mengunggah foto gedung SMKN 1 Jombang.
Dalam keterangan unggahannya, akun itu menuliskan adanya “uang gedung” Rp 1,5 juta dan SPP Rp 100 ribu.
Terkait hal ini, Kepala SMKN 1 Jombang, Abdul Muntholib, tidak menampik adanya iuran dari wali murid baru. Namun, ia membantah bahwa dana tersebut merupakan pungutan liar.
Menurutnya, istilah yang tepat adalah iuran partisipasi yang dihimpun oleh komite sekolah.
“Istilah yang benar bukan pungutan, melainkan iuran atau dana partisipasi wali murid untuk pengembangan pendidikan,” kata Muntholib saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.
Muntholib menjelaskan, rencana pembangunan fasilitas sekolah dipaparkan dalam rapat komite yang melibatkan wali murid kelas X pada Jumat (15/8/2025).
Baca juga: Viralkan Sekolah Pungli Rp 1 Juta untuk Urug Tanah, Siswa Terancam Dikeluarkan, SMA: itu Sumbangan
Sebelum pembahasan iuran, rapat diawali dengan kegiatan istighosah bersama.
“Kemarin kan memang begitu, perkumpulan wali murid itu acaranya yang pertama istighosah untuk doa bersama. Setelah itu kami memaparkan kegiatan yang kemarin sudah kami lakukan,” ujar Muntholib.
Dalam rapat tersebut, pihak sekolah bersama komite menjelaskan rencana pembangunan sejumlah fasilitas untuk periode tahun ajaran 2025-2026.
Fasilitas yang akan dibangun antara lain jogging track di lapangan sekolah, tempat parkir siswa, renovasi tempat parkir guru, serta perbaikan kusen di ruang praktik perhotelan.
“Selama ini kalau anak-anak olahraga perlu lari, mereka lari di jalan. Kalau ada apa-apa, saya yang kena dampaknya. Maka kami putuskan membuat jogging track di lapangan sekolah,” kata Muntholib.
Sempat Nginap 3 Hari di Rumah Lansia, Wanita ini Keluar Malah Gondol Perhiasan Senilai Rp 369 Juta |
![]() |
---|
Warga Bawa Jenazah Kakaknya Pakai Motor Tembus Hutan, Desa Tak Punya Fasilitas Kesehatan Memadai |
![]() |
---|
Wanita Baru Sadar Mobilnya Mendadak Hilang Bersamaan dengan Teman Prianya di Rumah |
![]() |
---|
Baru Usia 3 Tahun Moana sudah Jadi Juragan Kos 8 Kamar, Ria Ricis Serah Terima |
![]() |
---|
Pasien BPJS Disuruh Dokter Bayar Rp 8 Juta untuk Beli Alat Operasi, Anak Tetap Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.