Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Buah Pisang Sisa Menu MBG Diolah Siswa SMA Jadi Kue Bolu, Aksinya Jadi Sorotan

Mereka tampak antusias saat menikmati hidangan olahan pisang sisa dari menu MBG tersebut.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/se.rum.pun4
PISANG MBG DIOLAH - Tangkapan layar video siswa SMA di Lampung Tengah mengolah buah pisang MBG menjadi kue bolu pisang kukus, Senin (25/8/2025). Aksi mereka menuai pujian netizen. 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi kreatif seorang siswa SMA terhadap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), viral di media sosial (medsos).

Sejumlah pelajar SMA di Kabupaten Lampung Tengah menciptakan inovasi menarik yang mendapatkan banyak pujian.

Aksi kreatif ini menjadi viral setelah video 'before dan after' dibagikan oleh akun TikTok @se.rum.pun4.

Baca juga: Isi Secuil Telur Dadar & Wortel 2 Iris, Menu MBG Diduga Nasinya Diganti Mie Jadi Sorotan

Dalam video berdurasi 17 detik tersebut, terlihat pelajar dari SMAN 1 Seputih Agung mengumpulkan tumpukan buah pisang yang tidak dimakan ke dalam sebuah kantong plastik.

Selanjutnya, seorang siswa terlihat membagikan kue bolu pisang kukus kepada teman sekelasnya.

Mereka tampak antusias menikmati hidangan olahan pisang tersebut.

Video ini pun mendapatkan respons positif dari netizen di kolom komentar.

Banyak yang mengapresiasi ide kreatif ini sebagai solusi untuk mengurangi pemborosan makanan.

"Mantaapp idenya biar gak mubazir dan bolu pisang itu enak bgt lohh," tulis akun @Nia Nurul, melansir Kompas.com.

Beberapa netizen juga membagikan pengalaman serupa.

Kompas.com mencoba menghubungi pemilik akun @se.rum.pun4 untuk wawancara lebih lanjut mengenai ide kreatif ini. 

Namun, pemilik akun menolak untuk diwawancarai, dengan alasan momen kegiatan mengolah buah pisang ini tidak resmi.

"Maaf ka, sepertinya tidak resmi, maaf," ujarnya.

Diketahui, pemilik akun mengolah buah pisang milik teman-temannya dari program MBG, menjadi olahan makanan yang berbeda.

Buah pisang tersebut dikumpulkan hingga menjadi kue bolu pisang.

Tangkapan layar video pelajar SMA di Lampung Tengah mengolah buah pisang MBG menjadi kue bolu pisang kukus, Senin (25/8/2025).
Tangkapan layar video pelajar SMA di Lampung Tengah mengolah buah pisang MBG menjadi kue bolu pisang kukus, Senin (25/8/2025). (TikTok)

Di sisi lain, belakangan ini marak terjadinya kasus keracunan dalam program MBG.

Untuk mencegah hal itu, maka para pekerja dapur diharapkan menjaga kebersihan bahan baku serta peralatan masak.

Pemanfaatan bahan-bahan segar dari petani dan peternak lokal juga didorong pemerintah agar makanan yang disajikan tetap aman, sehat, dan berkualitas.

Hal ini disampaikan oleh Marsekal Madya TNI Samsul Rizal saat meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025) malam.

Jenderal penerbang yang kini memimpin pengaderan 30.000 tenaga Sanitarian, Pangan, Pertanian, dan Gizi Indonesia (SPPI) tersebut menilai, langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG.

"Bahan-bahan yang digunakan harus betul-betul yang terbaik. Saya tadi tekankan bahwa semua bahan seperti sayur, telur, dan ikan sebisa mungkin berasal dari sumber-sumber lokal agar bisa memberdayakan UMKM dan petani," ujar Samsul di lokasi.

Baca juga: Suami KDRT ke Istri di Depan Anaknya yang Masih Bayi, Kini Disebut Warga Sudah Akur Lagi

Samsul juga menuturkan bahwa dirinya turun langsung ke lapangan untuk melakukan survei.

Memastikan tidak ada masalah di dapur SPPG, termasuk kebersihan alat masak, alat pendingin, dan fasilitas lainnya.

Jika ditemukan kendala, perbaikan akan dilakukan secara bertahap sesuai arahan dari tim verifikator.

Dapur SPPG di Gempolsari ini diproyeksikan mampu memproduksi hingga 4.000 paket makanan setiap hari, yang akan didistribusikan ke sekolah di sekitar wilayah tersebut.

"Harapannya, dapur ini bisa segera beroperasi dan menjadi contoh bagi Kecamatan lain, sehingga pembangunan dapur-dapur baru bisa segera dilakukan," tambahnya.

Selain dituntut andal dalam memasak, para pekerja dapur SPPG juga dibekali dengan nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan berselawat bersama Ustaz Deni Ramdani Sagara.

Tujuannya adalah menumbuhkan keimanan dan ketakwaan sebagai landasan kerja.

Agar para pekerja tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga bekerja dengan hati yang bersih dan niat yang benar.

SPPG - Marsekal Madya TNI Samsul Rizal saat meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025) malam.
SPPG - Marsekal Madya TNI Samsul Rizal saat meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025) malam. (Kompas.com/Faqih Rohman Syafei)

Sementara itu, Dede Rizab dari Yayasan Mawar Mekar Mewangi selaku pengelola Dapur SPPG Gempolsari menjelaskan bahwa dapur ini terdiri dari 47 juru masak dan staf.

Masih dibantu oleh dua kepala dapur, satu ditugaskan dari pusat dan satu lagi dari daerah setempat.

"Pemerintah juga sebenarnya memberdayakan warga sekitar, termasuk para pengangguran, untuk terlibat dalam program ini," ucap Dede, dilansir dari Kompas.com.

Menurut Dede, Dapur SPPG akan menyiapkan menu MBG selama 22 hari kerja setiap bulan, sesuai dengan jadwal sekolah, untuk melayani 21 sekolah dengan total sekitar 4.000 porsi per hari.

Dede berharap keberadaan dapur ini dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

"Kami ingin menyalurkan manfaat program ini secara langsung kepada masyarakat yang memang berhak menerimanya," pungkasnya.

Baca juga: Firdaus Oiwobo Siap Jadi Kuasa Hukum Wamenaker Immanuel Ebenezer, Heran Noel Bisa Terjerat OTT KPK

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved