Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Meski Dokter Sudah Minta Maaf, Ortu Bayi Alesha Peserta BPJS Tetap Polisikan, Tagih Tanggung Jawab

Meskipun dokter yang bersangkutan telah minta maaf, orang tua bayi yang meninggal setelah melunasi beli alat medispun tak tinggal diam.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Lampung
TAK ADA MAAF - Supriyanto (dua dari kiri), kuasa hukum korban, mendampingi Sandi Saputra (dua dari kanan) dan Nida Usyofi (kanan), saat diwawancarai awak media di Polda Lampung, Senin (25/8/2025). Mereka melaporkan oknum dokter atas kematian bayi berusia 2 bulan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM). 

Sandi pun memilih opsi kedua. 

Ia bahkan telah membayar Rp 8 juta yang ditransfer ke rekening pribadi si dokter demi kesembuhan putrinya.

"Bayi tersebut mengalami kelainan usus sehingga harus diambil tindakan pemotongan usus, maka diperlukan operasi," beber Supriyanto. 

DIMINTA BELI ALAT MEDIS - Pemakaman Alesha Erina Putri, balita yang meninggal dunia usai dirawat di RSUD Abdoel Moeloek. Bayi Alesha berakhir meninggal dunia paginya setelah diminta beli alat senilai Rp 8 juta.
DIMINTA BELI ALAT MEDIS - Pemakaman Alesha Erina Putri, balita yang meninggal dunia usai dirawat di RSUD Abdoel Moeloek. Bayi Alesha berakhir meninggal dunia paginya setelah diminta beli alat senilai Rp 8 juta. (Tribun Lampung)

Kata pihak rumah sakit

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung buka suara soal dugaan praktik jual beli alat medis yang dilakukan oknum dokter.

Hal itu disampaikan Direktur RSUDAM Imam Ghozali terkait meninggalnya seorang bayi berusia dua tahun diduga karena kelalaian dan pelayanan buruk.

Kisah pilu itu dialami bayi bernama Alesha Erina Putri, putri pasangan Sandi Saputra dan Nida Usofie.

Direktur RSUDAM Imam Ghozali menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. 

Ia menegaskan bahwa kejadian ini merupakan ulah oknum dan bukan kebijakan resmi rumah sakit.

Baca juga: Dulu Beratap Terpal, Warga Sidoarjo Ini Senang Warungnya Jadi Bagus Usai Direnovasi Gratis

"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga. Kami sangat prihatin, dan rumah sakit akan merespons cepat kejadian ini," ujar Imam Ghozali, Kamis (21/8/2025).

“Jika ada praktik di luar ketentuan resmi, itu murni ulah oknum, bukan kebijakan RSUDAM," lanjutnya.

Imam menekankan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi praktik pungutan liar atau jual beli alat kesehatan. 

"Kalau benar ada oknum yang meminta biaya tambahan dengan dalih membeli alat medis, itu tidak bisa dibiarkan," jelas Imam.

"Kejadian ini membuka fakta bahwa praktik semacam itu memang ada. Kami tegaskan, RSUD Abdul Moeloek tidak akan menoleransi hal tersebut," ucap dia.

Saat ini, terus Imam, kasus tersebut sedang ditangani secara internal.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved