Kala itu Munakib memberitahu, pagi hari sebelum dirinya pergi ke luar rumah, ia menitipkan Auliya ke ibunya (Ny Sari’ah).
Hanya saja waktu pulang ia mengaku tidak melihat keberadaan ibunya dan Aulya, anak perempuan satu-satunya.
Selanjutnya Munakib dan Hasiatun mencari anaknya ke tetangga kanan kirinya. Namun Auliya dan neneknya tidak ada.
Baca: Ingin Nikahi Gadis Pujaan, Pria ini Temui Calon Mertua, Tapi Malah Terjadi Hal Tragis dan Mengerikan
Di tengah kebingungannya itu, Munakib bertemu Mahmud tetangganya. Ia mendapat penjelasan, jika dua jam sebelumnya melihat Auliya dan neneknya berjalan berdua ke arah sungai.
Kemudian Munakib besama Mahmud bergegas menuju sungai. Dari kejauhan ia melihat tumpukan baju dan sandal milik Auliya dan neneknya di tepi sungai.
Begitu Munakib mendekat, dari atas bibir sungai terlihat tubuh Auliya dan neneknya sudah mengapung.
Sontak Munakib berteriak dan minta tolong. Dalam waktu sekejab puluhan warga berdatangan turun ke sungai untuk mengevakuasi kedua jenazah yang diperkirakan sudah tenggelam satu jam sebelumnya.
Sementara Hasiataun yang mendengar anaknya tenggelam di sungai, juga berlari untuk melihat kondisi anaknya.
Tetapi setelah mengetahui anaknya sudah menjadi mayat, Hasiatun menjerit histeris dan ambruk di tengah jalan, sehingga warga membopong tubuh Hasiatun ke rumahnya.
Kapolsek Proppo, Pamekasan AKP Ali Akbar, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, dugaa sementara awalnya Auliya dan neneknya mandi di pinggir sungai, yang airnya setinggi paha orang dewasa.
Namun Auliya berenang ke tengah sungai, sehingga tubuhnya timbul tenggelam.
Melihat cucunya hendak tenggelam, Ny Sari’ah, walau tidak bisa berenang nekat mengejar untuk menyelematkan cucunya.
Tapi karena kondisi airnya sedalam 3 meter, akhirnya keduanya tenggelam dan tidak terselamatkan.
“Dari hasil visum, kejadian ini akibat kelalaian korban sendiri, bukan karena orang lain,” kata Kapolsek Ali Akbar. (Surya/Muchsin Rasjid)