Baca: Pemkot Surabaya Masih Optimis Gugatan Pendidikan Gratis Dikabulkan MK
STR baru satu bulan bekerja sebagai kupu-kupu malam di sekitaran Stasiun Tandes.
Tarif yang dipasangnya saat melayani para pria hidung belang juga dianggapnya tidak mahal.
Sebab, untuk sekali main, STR hanya mematok harga sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 80 ribu.
Baca: Jambret Sepasang Saudari Kembar di Pakal, Polisi: Pelaku Juga Sempat Jatuh dari Motor
Baca: Para Kembar Siam Ini Buka Cara Mereka Bercinta, Ada Yang Menutup Matanya, Juga Ada Yang . . .
"Cuma 30 ribu, kadang kalau banyak pelanggan ya bisa sampai 80 ribu sehari. Ya beginilah susahnya membeli susu buat anak saya yang masih umur satu setengah tahun," imbuh STR pelan seraya mengusap air matanya dengan jaket yang ia bawa.
STR terpaksa mengadu nasib di Surabaya karena susahnya mencari pekerjaan di kampungnya, Jabung, Malang.
Selain itu, STR juga merasa malu saat harus kembali ke kampung halamannya.
Sebab, itu terkait dengan kondisi yang sedang menimpanya saat ini.
Baca: Curhatan Pecandu Narkoba di Dinding Rumah Sehat Orbit Surabaya: Ojo Lali Disambi Solat Lan Tawakal
Baca: Novel Dilan Ternyata Diangkat dari Kisah Nyata, Jadi Ini Sosok Aslinya, Mirip Nggak Sama Pemerannya?
"Awalnya saya ke sini karena ikut suami yang asli orang Sampang, Madura buat cari kerja. Tapi malah ditinggal entah ke mana, saya juga malu untuk pulang ke rumah orang tua di kampung," lanjutnya.