TRIBUNJATIM.COM, KUDUS - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Lingkar Tenggara, Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (31/8/2017) malam.
Tepatnya di perlimaan (proliman) Tanjung.
Kecelakaan ini melibatkan sejumlah kendaraan. Yakni, bus PO Indonesia L7519UV trayek Surabaya-Jepara, Mitsubishi L300 K1949BN, Toyota Avanza H9189BF, dan Daihatsu Luxio H9144LR.
Musibah itu juga melibatkan Yamaha Mio K2495BR, Honda Supra K5710PK, Honda Beat K2918RR, Honda CB150R K3449PR, Honda Vario K4972QB, Honda Vario K3290HE, dan Yamaha Vixion K4295 LM.
Kecelakaan bermula ketika bus PO Indonesia yang melaju dari arah Pati dengan kecepatan tinggi mengalami rem blong.
Setiba di lokasi, sopir bus langsung membanting setir ke arah kiri.
Kendaraan ini terguling ke sisi kanan jalan sebelum menyasak sejumlah mobil dan motor yang berhenti di bangjo (traffic light).
Pengemudi bus PO Indonesia diketahui bernama Ikhwan Mukminin (46), warga Desa Tireman, Kecamatan/Kabupaten Rembang.
Sejumlah penumpang langsung panik seketika mengetahui bus tak bisa dikendalikan.
Mereka berteriak histeris dan bersahutan meneriakkan takbir, "Allahu Akbar."
(Turun dari Bus, Bocah 4 Tahun ini di tinggal Begitu Saja Oleh Ortunya, Baru Sadar Usai 7 Jam)
(Sapi Sumbangan Surya Paloh Kencing Saat Diserahkan, Sambutan Dihentikan dan Politisi Nasdem Loncat)
Seorang penumpang yang selamat bernama Nurul Asror (24), warga Wedung, Kabupaten Demak, memberi kesaksian.
Sekitar 200 meter sebelum bus sampai di proliman Tanjung, penumpang sudah berteriak ketakutan.
"Jadi penumpang yang duduk di depan berteriak-teriak Allahu Akbar. Penumpang di tengah dan belakang jadi kalut," kata Nurul.
Menurutnya, kondisi bus oleng sebelum menabrak sejumlah kendaraan yang berhenti di bangjo.
(Mau Selfie di Air Terjun Kedung, Mahasiswa di Kota Malang ini Malah Meregang Nyawa, Ternyata)
Nurul naik bus nahas tersebut dari Sarang, Kabupaten Rembang, dengan tujuan Tahunan, Kabupaten Jepara.
"Saya mau jemput keponakan. Dia nyantri di pondok pesantren. Dia sedang libur dan ingin pulang," imbuh Nurul.
Nurul menderita luka di bagian pelipis kanan.
Keponakannya, Khoirul Amri (13), tak mengalami lecet sedikit pun.
Dalam kecelakaan ini, korban meninggal dunia berjumlah empat orang.
Korban luka-luka dilaporkan mencapai puluhan orang.
(Hendak Ledakan ATM Pakai Bom, Pria Singapura ini Pilih Surabaya Target Operasi)
Sebagian korban termasuk jenazah yang meninggal masih berada di RS Mardi Rahayu Kudus.
Ada beberapa korban luka yang menjalani perawatan di RSUD Kudus.
Akibat kecelakaan yang dipicu rem bus Bus PO Indonesia tersebut, menyebabkan empat korban meninggal dan 45 lainnya luka-luka.
Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, dua di antaranya merupakan suami-istri bernama Edi Handoko (40) dan Sri Mulyaningsih (36).
Pasangan ini merupakan warga Desa Wates, Kecamatan Undaan, Kudus.
Korban meninggal lain adalah Joko Purnomo (33) dan Falik (30), keduanya warga Desa Jetis Kapuan, Kecamatan Jati, Kudus.
(Baru Seminggu Dibeli, Mobil Mewah PNS Pemkot Pasuruan ini Sudah Terbakar)
Kabag Humas Polres Kudus AKP Sumbar Priyono, menuturkan ada 45 korban luka yang dirawat di dua rumah sakit berbeda.
"Ada 33 korban luka yang dirawat di RS Mardi Rahayu. Adapun yang dirawat di RSUD Kudus ada 12 korban luka," katanya.
Nama-nama dan asal korban luka masih dihimpun petugas.
Kepolisian masih mendalami kepastian musabab kecelakaan tersebut.
"Petugas sudah olah TKP tapi hasilnya belum disimpulkan," jelasnya.
(Ingin Salip Motor, Dua Pelajar di Madiun Malah Tewas Mengenaskan)
Sopir bus PO Indonesia maut berpelat nomor L7519UV bernama Ikhwan Mukminin (46), warga Desa Tireman, Kecamatan/Kabupaten Rembang. (*)