Muslim Rohingya Dibantai, HMI Desak Indonesia Usir Dubes Myanmar

Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang menggelar aksi teaterikal demi solidaritas untuk kekerasan dan pembantaian yang menimpa Muslim Rohingya, Myanmar, Senin (4/9/2017).

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang menggelar aksi solidaritas untuk kekerasan dan pembantaian yang menimpa Muslim Rohingya, Myanmar.

Aksi puluhan mahasiswa tersebut dipusatkan di depan Balai Kota Malang, Senin (4/9/2017) dengan menggelar teaterikal.

Teaterikal itu menggambarkan tiga orang yang tergeletak, yang kemudian ditembaki oleh seseorang berkostum tentara. Di samping tentara, seseorang duduk.

Orang yang duduk itu memakai topeng tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi sambil membawa tulisan 'Nobel Perdamaian'.

(Protes Pembantaian Muslim Rohingya, Tokoh Lintas Agama Situbondo Kunjungi Pura dan Gereja)

Di belakang orang bertopeng Suu Kyi, berdiri seseorang memakai kostum menyerupai biksu dan bertopeng biksu.

Teaterikal itu menggambarkan pembantaian etnis Rohingya di Myanmar. Puluhan mahasiswa mengelilingi peserta teaterikal itu.

Sejumlah tulisan di poster dan kertas dibentangkan. Tulisan itu antara lain berbunyi 'Stop Genosida Muslim Rohingya', 'Stop Killing Rohingya', 'Stop Diskriminasi Rohingya', juga 'Save Rohingya', dan 'Suu Kyi the Real Terorist'.

Mereka juga meneriakkan desakan kepada pemerintah supaya turut serta mendorong penghentian pembantaian etnis tersebut.

"Pemerintah Indonesia harus mendorong penghentian tindak kekerasan dan pembantaian Muslim Rohingya. Termasuk mengambil langkah tegas memutus kerjasama bilateral dengan Myanmar jika pembantaian terus dilakukan," ujar Harianto, Ketua HMI Cabang Malang.

(Ketua Umum GP Ansor: Konflik Rohingya di Myanmar Terkait Minyak dan Gas)

HMI juga menyarankan pemerintah Indonesia mengusir dubes Myanmar dari Indonesia. "Itu langkah diplomasi yang berani," tegasnya.

Sikap diplomasi yang tegas itu sebagai bentuk ketegasan Indonesia menolak kekerasan yang terjadi pada etnis Muslim Rohingya.

Selain berorasi dan melakukan teaterikal, aktivis HMI juga menggelar shalat ghaib. Shalat ghaib dilakukan di atas aspal depan Balkot Malang.

(Turun dari Bus, Bocah 4 Tahun ini di tinggal Begitu Saja Oleh Ortunya, Baru Sadar Usai 7 Jam)

(Surya/Sri Wahyunik)

Berita Terkini