1. Terjadi dini hari
Kisah itu berawal pada pukul 3.30 WIB dini hari, ketika Jenderal AH Nasution dan istrinya, Johanna Sunarti Nasution, terbangun dari tidur.
"Pukul 3.30 pagi, ibu saya dan ayah terbangun gara-gara nyamuk. Terdengar pintu digerebek, ibu saya melihat Cakrawabirawa masuk," ujar Hendrianti kepada reporter TV One.
Menyadari ada pasukan Cakrabirawa, istri AH Nasution menutup kembali pintu tersebut lalu mengatakan kepada suaminya, "Itu yang membunuh kamu sudah datang."
(Ingin Nonton Bareng Film G30S/PKI? Kamu Bisa Datang ke Sini, Catat Waktu dan Tempatnya Ya!)
"Pintu ditutup, ditembak oleh cakrawabirawa, lalu ditahan lagi oleh ibu saya. Lalu bapak (AH Nasution) bangun dan bilang biar saya hadapi, tapi ibu bilang jangan," ujar Hendrianti.
Lantas, AH Nasution membuka pintu, kemudian diberondong oleh tembakan Cakrawabirawa, dan pintu kembali ditutup.
2. Posisi Ade Irma Suryani
Pintu ditutup oleh istri AH Nasution, dan AH Nasution pun menjatuhkan diri gara-gara ada tembakan lagi dari Cakrabirawa.
"Adik saya (Ade Irma Suryani) berdiri di antara bapak dan ibu saya. Ibunya bapak saya kamarnya di sebelah. Beliau kaget dan keluar bersama adik bapak," ujar Hendrianti.
Lantaran memikirkan yang harus diselamatkan adalah AH Nasution, Johana meminta adik perempuan AH Nasution memegang Ade Irma Suryani.
"Ibu bilang ke adik bapak, tolong pegang Irma, karena dia harus menyelamatkan bapak. Sementara ibu, beliau nangis lihat ayah ditembak," kata Hendrianti.
(Laga Kontra Persigo Semeru FC, Persebaya Surabaya Siap Amankan 3 Poin Laga Kandang)
3. Begitu pintu dibuka, tentara langsung menembak
Adik AH Nasution menggendong Ade Irma Suryani, namun karena panik, ia malah akan keluar melalui pintu yang seharusnya tak boleh dibuka karena ada pasukan Cakrabirawa di belakangnya.