Setelah dari Indonesia mereka akan ke Australia, New Zealand, Chilli, Amerika, dan kembali ke Eropa. Motivasinya adalah ulang tahun filippo, tahun ini dia 50 tahun.
Saat musim panas kami bekerja bersama di kapal layar untuk wisata.
Selama perjalanan mereka terkadang tidur di tenda, kadang berbaur dengan masyarakat dan beruntung diundang di rumah masyarakat lokal setempat. Kadang juga di hotel, guest house.
"Kadang pula kami mengirim email ke hotel bintang 3 atau 4 dan mereka memberi kami gratis. Seperti di Phoenix hotel di Jogjakarta, kemarin gratis," ucapnya.
Sering di Bully Temannya, Siswa SMP ini Juga Dikeroyok Hingga Darah Mengalir dan Tulang Dahi Retak
Begitu juga saat besok mereka ke Bromo Terrace Hotel. Karena ketika di batu keduanya tidak bermalam, cuma mampir ngopi, di jamu sama Forum Komunikasi Vespa Malang Raya FKVMR (ex Malves-Malang Vespa).
"Setelah itu langsung ke Bromo. Kemarin malam kami bermalam di jalan, di Jombang," tegas Filipo.
Dari semua negara yang sudah mereka kunjungi, ia memuji orang-orang di Indonesia.
Menurutnya sangat ramah dan baik. Sedangkan lokasi yang menurutnya tidak bagus ialah di India.
Sebelumnya mereka berencana keliling dunia naik Vespa, karena Filippo punya satu Vespa yang usianya sama tua seperti dia yakni 70 tahun.
"Sama tuanya lah ya," sambung dia sembari tertawa bersama.
Sesaat Usai Lepas Kabel Ampli Masjid, Pria ini Disergap Warga dan Langsung Dimassa Hingga . . .
Selama perjalanan, yang berada di depan ialah dirinya. Tak pernah bergantian. Di sepeda Lambrettanya penuh barang bawaannya.
Mulai dari jas hujan, tenda, pakaian, hingga GPS yang ditaruh di sepeda kesayangannya itu. (Surya/Sany Eka Putri)