Sebuah hasil analisis yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Psychiatry pada bulan November menemukan bahwa kelumpuhan tidur lebih sering terjadi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Nggak Semua yang Besar Itu Enak! 15 Hal Ini Bikin Kamu Paham Betapa Susahnya Punya Payudara Besar
Para peneliti mengamati 13 studi tentang fenomena inkubus yang melibatkan 1.800 orang.
Penelitian dilakukan dari berbagai negara, termasuk Kanada, Amerika Serikat, China, Jepang, Italia dan Meksiko.
Hasilnya, sedikitnya 1 dari 10 orang, atau sekitar 11 persen dari populasi umum, pernah mengalami "ketindihan".
11 Fakta yang Terjadi di Balik Layar Film Porno, No 6 Dijamin Bikin Kalian Ogah Nonton Gituan Lagi!
"Itu berarti ada kemungkinan 11 persen bagi individu tertentu untuk mengalami fenomena 'ketindihan' ini setidaknya sekali selama hidup mereka," kata Blom.
Namun dalam kelompok tertentu, misalnya orang dengan gangguan kejiwaan, para pengungsi dan juga pelajar, kemungkinan "ketindihan" lebih tinggi dan mencapai 41 persen.
Blom juga menambahkan bahwa orang-orang yang tidur telentang, mengonsumsi alkohol, dan memiliki pola tidur yang beraturan memiliki kemungkinan "ketindihan" yang lebih tinggi.
15 Foto Ini Buktikan Pria Berjenggot atau Brewokan Ternyata Lebih Seksi dari yang Mulus, Setuju?
Berikut faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan "ketindihan":
1. Kurang tidur dan pola makan yang buruk
2. Waktu tidur yang berubah-ubah/pola tidur kacau
3. Stres atau gangguan bipolar