Ingin Kuliah di Luar Negeri, Inilah Berbagai Program Beasiswa yang Ditawarkan dan Syarat Daftarnya

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Banyak kampus di luar negeri menawarkan berbagai program dan kemudahan bagi calon mahasiswa yang akan menempuh studi di sana.

Namun, hampir semua mahasiswa Surabaya lebih suka memburu peogram beasiswa ketimbang biaya sendiri. 

Tentu motif biaya menjadi pertimbangan utama. Tidak berhenti di situ, kuliah gratis dengan temapt kos gratis atau berasrama juga paling dicari. Fasiltas ijin menjadi idola.

Eit, tapi tidak mudah dan perlu perjuangan ekstra keras untuk mendapatkan fasilitas sekokah ke luar negeri yang paling dicari itu. Harus memenuhi kualifikasi. 

"Yang paling utama harus lulus tes dulu. Selain kemampuan bahasa Inggris yang cukup," ucap Maya Shovitri, Deputy for Admission and Mobility ITS International Office (IO), Minggu (7/1/2018).

Puppy si Koper Pintar Buatan China, Bisa Jalan Sendiri Ikuti Pemilik Layaknya Anak Anjing

Berbagai tawaran menarik menunggu peminat yang ingin studi ke luar negeri ini.

Menurut pengakuan Maya, beasiswa dan fasilitas asrama adalah yang paling diminati. 

Tren Sekolah ke luar negeri diakui makin tahun makin meningkat. Namun kebanyakan peminat adalah mereka yang sudah menempuh pendidikan di kampus lokal.

Lulusan SMA yang langsung ke PT luar negeri tidak sebanyak yang berangkat dari kampus.

Selama bertahun-tahun mendampingi calon mahasiswa, ketertarikan mahasiwa pada umumnya tergantung pada program beasiswa apa yg tersedia.

Tol Ngawi-Kertosono Sepanjang 49,5 Kilometer Segera Diresmikan Presiden Jokowi

Kemudian baru jurusan atau program studi. Apakah sesuai atau tidak dengan minatnya.

"Banyak kampus dari luar negeri memberi tawaran menggoda. Selain beasiswa penuh, ada juga yang menyempurnakan dengan tiket pesawat PP ke luar negeri," tambah Maya.

Maria Anityasari, Direktur ITS International Office menyampaikan bahwa banyak kampus LN yang menjalin kerja sama dengan ITS. Terutama Eropa dan Asia. 

Sejumlah negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Jepang, dan Thailanda banyak yang kerja sama. Kebanyakan adalah program beasiswa. Namun ada pula yang biaya sendiri. 

Daftar 7 Taipan Properti Terkaya di Dunia, Nomor 3 Hidupnya Pernah Sangat Mengenaskan

Beasiswa-beasiswa itu dari Eropean Union, antara lain dengan program Erasmus. Kemudiaj Beasiswa dari PT mitra, misal Asean Scholarship yg disediakan oleh Chulalongkorn University.

"Memang banyak kampus di LN yang menawarkan beasiswa berupa  bebas SPP dan bebas asrama. Ini Kerjasama resiprokal ITS dengan mereka," kata Maria.

Berbagai program kerjasama dengan kampus luar negeri. Ada yang program singkat seperti Pertukaran mata kuliah 1 semester dg program kredit transfer.

Ada pula program Pertukaran magang di lab maupun industri selama 1-3 bulan. Program ini tanpa transfer kredit.

Pengusaha Wanita Sukses asal Jombang Ngaku Protes ke Tuhan, Saat Dirinya Alami Hal Menyedihkan ini

Inilah sejumlah jalur studi ke kampus di luar negeri:

1. Mendaftar langsung ke PT. Biasanya kampus LN ini menyerahkan agen dan lembaga khusus terpercaya.

2. Mendaftar ke program joint degree antara PT DN (dalam negeri) yang bekerja sama dengan PT LN.

3. Mendaftar ke PT DN, kemudian mengambil program joint degree di tengah2 masa studi

4. Mendaftar ke PT DN dan mengambil 1-2 semester study abroad program ke PT LN.

5. Mendaftar ke PT DN dan mengikuti short program ke PT LN

6. Mendaftar ke PT DN dan mengikuti internship/magang ke PT LN baik lab-based-internship maupun industrial-based-internship.

Kampus lokal yang sudah kerja sama dengan perguruan tinggi LN memiliki jalur tersebut.

ITS salah satunya memiliki seluruh jalur di atas. 

Kampus lokal biasanya menyediakan berbagai workshop untuk memperlengkapi mahasiswa mempersiapkan diri. 

Selain workshop, kami juga menyediakan klinik pendampingan dan mentoring. (Surya/Nuraini Faiq) 

Berita Terkini