Aneh, Lowongan Jabatan Dirut BUMD di Lamongan Tak Laku, Hanya Seorang yang Daftar, Ada Apa?

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hani Fitria saat pemaparan di depan Bupati Fadeli dalam fit and proper test menjadi Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha Lamongan Jaya (AULJ), Selasa (13/2/2018) petang.

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Jabatan bos di badan usaha milik daerah (BUMD) tampaknya tidak menarik lagi bagi kalangan profesional.

Ini seperti terjadi di Kabupaten Lamongan. Ketika dibuka lowongan jabatan untuk Direktur Utama Perusahaan Daerah atau PD Aneka Usaha Lamongan Jaya (AULJ), yang berminat hanya satu orang saja.

Dia adalah Hani Fatria. Hani yang berasal dari kalangan profesional ini menjadi satu-satunya pelamar untuk jabatan prestisius tersebut.

Meski demikian, bukan berarti dia secara otomatis akan menduduki jabatan tersebut. Tetap harus menjalani tahapan seleksi.

Termasuk melakukan paparan di hadapan Tim Penilai Seleksi Calon Dirut PD AULJ dan Bupati Lamongan Fadel, Selasa petang, (14/2/2018).

Saat ini, tim penilai tersebut sedang merampungkan skoring hasil paparan Hani Fatria yang akan dijadikan bahan pertimbangan penentuan seleksi. Sehingga meski hanya satu calon, tidak otomatis akan lolos.

Seleksi dengan pelamar dari kalangan profesional ini berarti melanjutkan tren Pemkab Lamongan untuk tidak lagi menjadikan BUMD mereka seolah sebagai penampungan pensiunan PNS.

Sebelumnya, PDAM dan PD Pasar sudah diisi dari kalangan profesional melalui tahapan seleksi serupa.

Tim yang diketuai Sekkab Yuhronur Efendi ini beranggotakan sejumlah kalangan profesional. Diantaranya Rektor Unisla Bambang Eko Mulyono, Dadang Suhartoko dan Hendar Wirawan.

Dalam paparannya, Hani Fatria memiliki keyakinan PD AULJ feasible untuk dikembangkan. Karena selain sebagai BUMD yang mendapat back up pemerintah daerah, Lamongan sendiri memiliki potensi luar biasa.

Seperti produksi pertanian berupa beras. PD AULJ nantinya bisa menjadi pemasar beras Lamongan yang surplus itu ke luar daerah.

Dia berjanji akan memperbaiki sistem pergudangan dan melalukan diversifikasi usaha dengan melakukan negosiasi usaha dengan sejumlah rekanan lama.

Termasuk didalamnya terkait distribusi pupuk. Selama ini PD AULJ hanya melayani 4 kecamatan, dari 27 kecamatan yang ada di Lamongan. Yakni di wilayah Kecamatan Laren, Solokuro, Brondong dan Maduran.

Selain PD AULJ, BUMD lain milik Lamongan adalah PD BPR Bank Daerah Lamongan, PD Pasar dan PDAM.

Setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2017 yang terbesar dari PD BPR Bank Daerah Lamongan sebesar Rp 3.881.032.000, PD Pasar Rp 473.123.447 dan PD AULJ 281.442.986. (Surya/Hanif Manshuri)

Berita Terkini