Kondisi ini disebut dengan deskuamasi jaringan atau pengelupasan kulit.
"Efek ini lebih sering terlihat pada penggunaan policresulen dengan cara kumur," katanya.
"Sesaat setelah dikumur, akan tampak terjadinya kulit mulut yang terkelupas," sambung dokter spesialis penyakit mulut tersebut.
Widya menyebut setelah semua proses tersebut, selanjutnya terjadi pembentukan jaringan baru yang sehat.
"Sayangnya, kisah indah kesembuhan sariawan dengan policresulen ini tidak terjadi pada beberapa orang," kata Widya.
(Hasil Liga Eropa Ludogorets Vs AC Milan, Rossoneri Sukses Taklukkan Tuan Rumah Tiga Gol Tanpa Balas)
"(Itu) karena kerusakan jaringan akibat policresulen tidak bisa mengimbangi pembentukan jaringan sehat," imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, akibatnya efek dominan yang terjadi adalah matinya jaringan sariawan.
Hal ini membuat sariawan justru membesar dan sakit.
4. Kata PT Pharos
Dikutip dari Tribunnews, PT Pharos akhirnya angkat bicara terkait surat BPOM tentang Albothyl yang beredar di media sosial.
Manager PT Pharos Imawan mengatakan, BPOM hanya memberikan peringatan bagi masyarakat supaya hati-hati saat memakai Albothyl ketika mengatasi sariawan.
"Sebenarnya, pemakaian Albothyl untuk sariawan diperbolehkan dan tidak berbahaya, namun dipakainya dengan cara diencerkan terlebih dahulu. Karena kandungan policresulen hanya sedikit," ujar Imawan, Kamis (15/2/2018).
(33 Tahun Jadi Pembantu di Timur Tengah, Wanita Ini Akhirnya Pulang, Reaksi Majikannya Bikin Nangis)
5. Hanya untuk organ intim