Lama penyimpanan, martabak buatan Indira bisa bertahan hingga 1,5 hari (suhu ruang).
“Kalau ditaruk di kulkas (dalam wadah kedap udara), bisa sampai tiga hari mas,” terang Indira.
Produksi martabak Indira bukan tanpa kendala, menurutnya, kendala terbesar adalah tersedianya bahan baku.
“Misal cokelat greantea, di Sumenep jarang, harus beli di Malang,” tutur Indira.
Berkat ketekunannya tersebut, kini Indira meraup omset hingga Rp 1-1,5 juta rupiah setiap bulannya.
Kedepan Indira berkeinginan untuk membuat kedai khusus martabak, sehingga pembeli bisa langsung memakan martabak ditempat secara langsung.
“Pembeli sudah pada nanyak mas, mohon doanya semoga bisa terwujud,” harap Indira sambil tersenyum. (Khairul Amin).