Amsioyono menambahkan, di Kota Malang ada 38 ponpes.
“Yang belum terdaftar juga ada,” imbuhnya.
Amsioyono memaparkan, adanya peristiwa penyerangan terhadap pemuka agama itu merupakan gerakan bawah tanah yang mulai naik ke permukaan.
Kedua karena faktor perekonomian yang saat ini menutunya tengah sulit.
“Ketidak seimbangan ekonomi dan banyak masyarakat termarjinalisasi,” paparnya.
Kemenag Kota Malang juga mendekati takmir masjid di Kota Malang. Bahkan, Kemenag Kota Malang sudah mengumpulkan sejumlah takmir dan menghimbau agar mereka memberikan khutbah yang menyejukkan kepada para jamaah. (Benni Indo)