Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Polres Malang Kota melakukan razia orang gila di sejumlah tempat di Kota Malang, Kamis (22/2/2018).
Razi itu dilakukan berdasarkan himbauan dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin beberapa waktu lalu.
Kasubbag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Seruni Marhaeni menerangkan, ada satu orang yang sejauh ini diamankan dari petugas Polsek Sukun.
Orang yang ditangkap itu bernama Sugiyono warga Gang 2, Kelurahan Ciptomulyo.
Baca: Banjir di Jombang Tak Segera Surut, Warga Sakit dan Lansia Dievakuasi
“Setelah kami amankan, diarahkan ke Dinsos Kota Malang,” ujar Marhaeni, Kamis (22/2/2018).
Marheni juga mengajurkan agar masyarakat Kota Malang tidak mudah terprovokasi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi seperti di Yogyakarta dan Lamongan.
Marhaeni mengatakan hal itu karena saat ini juga tengah berlangsung momentum Pilkada.
“Sejauh ini Kota Malang relatif kondusif. Saya menghimbau jangan terprovokasi. Mari kita ciptakan lingkungan Kota Malang yang tentram,” himbaunya.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Malang Amsioyono menjelaskan, adanya fenomena serangan fisik terhadap sejumlah pemuka agama tidak perlu direspon dengan kekerasan balik.
Baca: Banjir di Pasuruan Rendam Ribuan Pemukiman Warga
Ia juga menghimbau agar masyarakat tidak terjebak dengan situasi yang terjadi.
“Jangan sampai terjebak karena peristiwa ini jangkauannya luas, se Indonesia. Ini peristiwa sara yang harus kita hindari,” ujarnya.
Amsioyono juga mengatakan melakukan koordinasi dengan Polres Malang Kota. Apalagi juga terdapat sejumlah tokoh agama dan masyarakat di Kota Malang.
Baca: Penghuni Lapas Delta Sidoarjo Nekat Gantung Diri Diduga Terbelit Utang
Amsioyono menambahkan, di Kota Malang ada 38 ponpes.
“Yang belum terdaftar juga ada,” imbuhnya.
Amsioyono memaparkan, adanya peristiwa penyerangan terhadap pemuka agama itu merupakan gerakan bawah tanah yang mulai naik ke permukaan.
Kedua karena faktor perekonomian yang saat ini menutunya tengah sulit.
“Ketidak seimbangan ekonomi dan banyak masyarakat termarjinalisasi,” paparnya.
Kemenag Kota Malang juga mendekati takmir masjid di Kota Malang. Bahkan, Kemenag Kota Malang sudah mengumpulkan sejumlah takmir dan menghimbau agar mereka memberikan khutbah yang menyejukkan kepada para jamaah. (Benni Indo)